Beberapa minggu setelah jalan-jalan ke Thailand, Aletha dan Zayn sekarang sibuk mengurusi kuliah mereka. Zayn mengambil jurusan Hukum dan Aletha mengambil jurusan Ekonomi di Universitas Indonesia. Mereka hari ini datang ke Kampus untuk perkenalan Mahasiswa/i baru.
Zayn dan Aletha duduk manis di belakang kemudi mobil, mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing. Aletha yang baru saja membeli ponsel baru, tipe ponsel yang sangat banyak diminati orang-orang, ia sibuk selfie dengan memiringkan sedikit lehernya. Sedangkan Zayn, ia sedang bermain game, yah! Game! Tetapi Zayn bukan gamers sejati karena game yang ia mainkan adalah POU. Ia senang memberi makan Pou, memandikan Pou dan juga bermain dengan Pou serta menirukan suaranya.
Aletha mengintip sedikit ponsel Zayn. Betapa terkejutnya ia melihat suaminya itu, cowok paling dingin yang pernah ia kenal sedang bermain game yang sering dimainkan oleh anak-anak. "Astaga Zayn! Game lu gak banget deh! Masa main Pou?"
Zayn melirik Aletha dengan sebelah matanya. Ia hanya diam, dan tetap melanjutkan permainan.
"Main gamenya yang jantan dikit dong, yaelah! Pou itukan game pada masa gua SMP!" cibir Aletha membuat Zayn sedikit kesal, namun ia tetap tidak memperdulikan apa yang Aletha katakan.
"Tuan dan Nyonya muda, kita udah sampai!" ujar Pak Yetno, supir pribadi skye family, ia membukakan pintu mobil untuk mereka berdua.
Zayn dan Aletha keluar dari mobil mewah mereka membuat semua orang memandang mereka dengan takjub. Aletha langsung tebar-tebar pesona kepada mahasiswa-mahasiswa ganteng disana, sedangkan Zayn memasukkan tangannya ke dalam saku celana dengan gaya cool dan tatapan tegasnya, membuat mahasiswi-mahasiswi disana berteriak heboh bagaikan sedang melihat artis k-pop.
"Silahkan tua dan nyonya muda!" ujar pak Yetno menunduk.
Aletha tersenyum ia menyalim tangan pak Yetno yang umurnya sudah kepala lima itu. "Pak, do'ai Aletha ya, ini hari pertama Aletha kuliah, semoga kuliah Aletha lancar sampai wisuda." katanya menyalim tangan Pak Yetno dengan sopan.
Zayn sangat kagum melihat kesopanan Aletha terhadap orang yang lebih tua darinya, walaupun terkadang kelakuan Aletha absurd tetapi ia sangat-sangat baik hati.
"Aduh Nyonya muda, gak usah disalim atuh." kata pak Yetno merasa tidak enak.
Aletha tersenyum lembut. "Pak! Aletha gak sempat nyalim tangan orang tua Aletha, dan gak sempat juga nyalim tangan mertua, jadi Aletha anggap bapak seperti orang tua Aletha."
Zayn tersenyum, sangat manis.
Aletha menoleh ke arah Zayn yang senyum-senyum. "Kok lu senyum?"
Zayn hanya menggeleng lalu membuang pandangan.
"Yasudah, bapak do'ai semoga Nyonya muda sukses ya! Dan tuan muda juga."
"Aamiinn..." ujar Zayn dan Aletha serempak.
Setelah itu pak Yetno masuk ke dalam mobil, dan pulang. Sekarang tinggal Aletha dan Zayn yang berdiri di depan gerbang. Mahasiswa sudah pada masuk ke dalam kampus.
Aletha berjalan dengan semangat, ia berjalan di sebelah Zayn yang memasang tampang coolnya.
"Eettss bentar!" ujar Aletha memberhentikan Zayn. Mereka sekarang berhenti di dekat lapangan.
Aletha berhadapan dengan Zayn. "Sebelumnya, gua mau nawari sesuatu buat lu. Kita kan menikah gak banyak yang tau. Paling temen-temen dekat dan keluarga."
Zayn mengangguk. "Iya."
"Gimana kalau kita pura-pura bukan suami dan istri, kita bilang ke teman-teman kampus kalau kita itu sepupuan. Gua gak mau dianggap gak perawan lagi, gua itu kan masih perawan jadi masih belum pantas buat jadi istri." ujar Aletha.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage
Romance"Jadi, gua sekarang istri lu?" Aletha terkejut, ia pingsan setelah selesai ijab qabul. Zayn mengangguk. "TIDAKKKKK!!!" teriak Aletha menggemparkan. Kehidupan Aletha Kiraya berubah drastis, setelah ia dijodohkan dengan Zayn Skye. Anak sulung Skye Fam...