7. GARNET

1.2K 78 37
                                    

Siapa Rubiqua? Dan apa maksudnya mengirim pesan seperti itu?

"Cari tau apa hubungan Rangga dengan orang yang bernama Rubiqua itu, Reno!"

"Dan Gita, kau selesaikan urusan PIN. Aku yakin masih banyak rahasia di dalam handphone itu." Aku membagi tugas ini agar cepat clear.

"Sedangkan Akash, kau hubungi orang-orang yang ada di kontak handphone Rangga, terutama orang yang terakhir menghubungi Rangga, yaitu Aldo dan Atasya."

"Baiklah," ujar mereka.
"Sementara Aku akan menyelidiki berlian dan ukiran loyalty itu bersama Ferdi."
Mereka mengangguk tanda mengerti, kemudian pergi  mengerjakan tugas masing-masing.

Aku duduk di kursi ruanganku, diikuti dengan Ferdi.

Tanpa meminta izin terlebih dahulu, dia langsung saja mengambil laptopku dan membukanya. Aku tidak terlalu menghiraukannya.

Kusandarkan kepalaku pada kursi lalu memejamkan kedua mataku, mencoba untuk mencari suasana senyaman mungkin.

"Berlian mempunyai makna cinta tiada akhir. Apa mungkin motif pembunuhan ini adalah karena cinta?" ujar Ferdi setelah berkutik dengan laptopku.

Aku tercengang, dengan ucapannya. Spontan saja aku langsung mengangkat kepalaku dari kursi.

"Tapi bagaimana dengan ukiran Loyalty itu? Yang mana diantara keduanya yang merupakan motif?" lanjutnya berpikir keras.

Wait!
"Cinta tiada akhir tidak terlalu jauh maknanya dengan Loyalty yang berarti Kesetiaan."

"Maksudnya?" Ferdi mengerutkan dahi.

"Ekhemmm.. Maksudku, Kesetiaan itu identik juga dengan Cinta, bukan?" Aku terus mencerna setiap makna dari kedua clue ini.

Cinta tiada akhir? Apa jangan-jangan ini ada hubungannya dengan Nasya? Bukankah sampai sekarang Rangga masih mencintai Nasya, itulah sebabnya dia menyelidiki kematian Nasya selama ini.

Jika memang ada hubungannya dengan Nasya, tapi apa? Arghhhh masalah ini membuatku pusing.

"So? Menurutmu kedua clue ini sama?" tanya Ferdi.
"Maybe. Entahlah." Aku sendiri bingung.

"Tapi untuk apa pembunuh itu meninggalkan clue seperti ini? Biasanya pembunuh-pembunuh yang pernah kita tangani tidak akan pernah sedikitpun membiarkan jejak tertinggal, seperti misalnya sebuah clue. Kecuali tanpa disengaja tentunya." Benar apa yang dikatakan Ferdi.

"Mungkin pembunuh itu memang berniat untuk bermain. Maksudku tentu saja dia tidak membunuh tanpa sebab. Dia sengaja meninggalkan clue supaya kita bisa bermain dalam permainannya."

"Rubiqua? Apa mungkin pembunuhnya Rubiqua? Seperti yang dia katakan lewat pesan Welcome to my games. Dia terkesan mengajak kita bermain dalam permainannya." Bagus Ferdi, pemikiran yang bagus.

"Namun sekarang kita tidak mempunyai bukti yang kuat. Dan aku berharap Reno bisa mencari tau siapa sebenarnya Rubiqua."

"Kesempatan besar adalah Aldo. Dia mungkin tau siapa Rubiqua itu," tukas Ferdi.

"Itu juga yang aku nantikan, Fer. Semoga saja dia tidak menyembunyikan sesuatu sekecil apapun itu."

Aku memang sudah menceritakan tentang rencana pertemuanku dengan Aldo kepada Ferdi. Hanya itu saja yang kuberitahu padanya, selebihnya aku masih menunggu waktu yang pas untuk membicarakannya.

Author's pov.

Gadis dengan stelan rok abu-abu di bawah lutut dengan kemeja hitam berenda tidak lupa dengan jubah kerjanya yang berwarna maroon sedang berada di ruangan pengadilan. Gadis itu tampak mempesona dengan rambut tergurai sempurna, high heelsnya membuat  tubuhnya semakin bertambah tinggi hingga kelihatan sangat elegan.

The Mission Bled [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang