Di kelas Sena.
Siswa kelas Ips IV nampak sibuk melafalkan beberapa hafalan yang akan di bacakan kepada guru Sosiologi mereka.Beberapa siswa membacakan keras-keras dengan lantang,dan sebagin lainnya membaca dengan sangat pelan.Sehingga membuat mulut mereka yang komat kamit seperti sedang melafalkan mantra.
Tiga orang siswi baru memasuki kelas dengan selingan tawa yang renyah.Mereka memperhatikan keadaan kelas mereka yabg sangat berisik.
"Eh,kalian udah pada hafal belom tentang ujian sama buk Elvi nanti?"tanya Bella kepada kedua temannya.
"Udah dongg.."jawab Sena dan Silvia kompak.lalu mereka saling tertawa.Mereka duduk dibangku mereka masing-masing.
Berbeda dengan kelas Reynand,siswa di kelas Sena di atur untuk duduk perindividu.Jadi,diantara Sena dengan kedua temannya tidak ada yang harus tersisih untuk tempat duduk.
Mereka duduk secara berdekatan.dengan alasan agar mereka bisa dapat sedikit bergunjing dengan mudah ketika jam pelajaran.aneh?emang.
Tidak lama kemudian,buk Elvi guru Sosiologi mereka memasuki ruang kelas.Semua siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.Tidak ada satupun siswa yang berani berbicara,karena guru mereka yang satu ini terkenal dengan ketegasannya.
"Baiklah semua,mari kita mulai ujian yang telah kita janjikan minggu yang lalu."Buk Evi memulai pelajarannya.
"Yah,gua kira nih guru bakal lupa."bisik beberapa siswa dari audut ruangan.
"Buk,bagaimana kalo kita undur minggu depan buk?"salah seorang siswa mengangkat tangan untuk menyuarakan pendapatnya.Beberapa siswa yang tidak siap untuk ujian menganggukan kepala setuju dengan pendapat Rio.(si pemilik pendapat)
"Tidak ada acara tunda-menunda.!kalian sudah ibu beri waktu satu minggu untuk mempersiapkannya.!Ayok kita mulai.Saya tidak menerima alasan apapun.!!"Seru buk Evi Tegas membuat bebetapa siswa menghela nafas pasrah.
"Baiklah,mari kita mulai dengan Bella."Ujar buk Evi.
"Lah buk,kok saya yang harus duluan buk?"Protes bella.
"saya tidak menerima penolakkan!"jawab buk Evi tegas.
"Uuu..untung lu guru gua,kalo kagak udah gua tampeleng lu."gumam Bella sambil melangkah ke depan menuju meja guru.
Di belakang,Sena dan Silvia tertawa melihat tingkah teman mereka.Bella memang sering bertingkah konyol.Dan itu lah yang membuat pertemanan mereka hangat.
Selang beberapa lama,Bella kembali ke tempat duduk.guru mereka kembali memanggil nama siswa selanjutnya.
"Anjiirr..tau nggak lo berdua..pertanyaan yg di kasih ama gua.."Bella menggantungkan peerkataannya ketika ia telah kembalu ke bangkunya.
"Kenapa??"Tanya Silvia antusias.Bella menghela nafas.
"ternyata...soal yang dikasih tadii..udah gua kuasai wooyy.."teriak Bella heboh.Via yang awalnya antusia kini berubah menjadi cemberut.
"Eh dasar lu kutu kupret..gua kira lu beneran..taiik."Sambar Sena sambil terkekeh.
"Tau tuh si Bella.dasar lu kambing!"ujar Via sedikit emosi.tapi akirnya ia mengakiri dengan sedikit terkekeh.Dan akirnya,mereka bertiga tertawa lepas.
"Hey,yang tiga di belakang.Suaranya tolong di kecilin!"Tegur buk Evi.Yang di tegur malah pura-pura kagak tau.setelah guru mereka tidak lagi melihat ke arah mereka,mereka kembali tertawa.Tapi,dengan suara yang sangat pelan.
♥ ♡ ♥
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 3 menit yang lalu.Sena dengan kedua temannya berjalan menuju halte yang ada di depan sekolah.Namun,ketika di gerbang sekolah Seseorang menghalangi langkah mereka.(Tepatnya langkah Sena).
KAMU SEDANG MEMBACA
friend zone
RandomKau tau nama orang itu,,tapi tidak dengan ceritanya.Abelene Dona,gadis yang selalu berpenampilan sederhana sesuai dengan arti dari nama nya.Gadis yang selalu tampak ceria di setiap waktunya.Tapi,siapa yang menyangka kalau gadis berusia 16 tahun itu...