Bayu kembali mendekati Abel. Kini jarak wajah mereka sangat dekat. Abel mulai resah,namum ia juga tidak menghindar. Makin lama jarak mereka makin dekat dan Bayu masih tetap diam. Pandangannya tak lepas dari bibir pink Abel yang tipis."E..eh..l.. lo nga..ngapainn??"tanya Abel putus-putus ketika jarak mereka semakin dekat.
"Iss..nafas lo bau banget sih..?" Ujar Bayu sambil menjauhi wajahnya dari wajah Abel.-yah..gagal..:-(-
Abel yang mendengar ucapan Bayu sontak melebarkan matanya.
"eh goblog..!lo udah bikin jantung gue ampir putus ya..!apa-apaan lo!?
"Aeala...lo pingin banget ya gue cium?" Bayu menggoda Abel sambil menaik-turunkan alisnya.
"Iss..apaan sih lo. Tadi itu lo mau ngapain coba?" Tanya Abel dengan kesal.
"Eh..lo ge er amet si jadi cewek. Siapa sih yang mau cium bibir lo?? Tadi itu lo cengengesan mulu, di gigi lo tu ada cabe tau nggak.!" Jawab Bayu cuek. Ia kembali menatap tv yang menampilkan film kartun.
Abel berjalan memasuki kamar sambil membelalakan matanya. Ia berjalan menuju cermin yang menempel didinding. "Wah..benar ada..ya elah..malu gue.." Abel berbicara pada diri sendiri lewat cermin sambil membersihkan sisa cabe yang menempel di giginya.
Setelah memastikan tak ada lagi yang tersisa,Abel kembali mendudukkan bokongnya di samping Bayu. Abel menatap Bayu yang sedang tertawa. Mata Bayu yang sedari tadi tak lepas dari tayangan film kartun Marsha And The Bear itu. Abel menaikkan sebelah alisnya,ia merasa bingung dengan cowok yang ada di sampingnya ini.
Bagaimana tidak,cowok ganteng yang memiliki rahang yang kokoh,terlihat cool,setidaknya bisa dibilang sempurna untuk dimasukkin kedalam kategori cogan,bisa tertawa terbahak-bahak menonton film karun yang berulang kali ditayangakan dengan adegan yang sama. Sumpah,Abel tidak habis fikir dengan sikap cowok yang berada disampingnya.
Merasa di perhatikan sedari tadi,Bayu mengalihkan pandangannya dari tv menjadi menatap Abel. Ini pandangan mereka bertemu.
Bayu pov*
Gue yang merasa di perhatiin segera menoleh kesamping gue. Bola mata gue bertemu dengan manik mata indahnya. Gue menatap jauh kedalam bola matanya. Bulu mata yang lentik,mata yang agak sedikit sipit seperti orang jepang.
Abel masih tetap menatap gue dalam diam. Gue pun merasa berat unyuk memutuskan pandangan ini. Gue sangat menikmati keadaan ini. Namun,anehnya gue nggak merasakan desiran yang aneh. Semuanya tetap biasa,namun gue sangat menikmati.
"Apa..?" Gue mulai membuka pembicaraan. Gue nggak mau lama-lama menatap bola mata indah itu.
Abel masih tetap diam. Perlahan kepalanya mulai miring,namun matanya masih tetap menatap gue. 'Aneh' .
"Nggak kok." Abel kembali menatap lurus dan memandang tv. Gue ya cuman bisa mendengus kasar melihat sikap tuh cewek.
Author Pov*
Tak lama lemudian,Abel meninggalkan Bayu yang masih setia dengan tv, Bayu tidak menghiraukan Abel yang telah kembali melangkah kekamar yang ada di apartemen Bayu.
Tak lama kemudian Abel kembali keluar. "Bay,," Abel memanggil nama Bayu. Namun yang punya nama tisak menghiraukan panggilan.
Abel menoel-noel bahu Bayu sambil kembali menyebut nama Bayu." Bayuu..!" Ujar Abel mulai kesal.
"Mm.." cuman itu jawaban dari Bayu. Abel yang mulai kesal memukul Bayu dengan bantal sofa yang ada di situ.
"Eh lo apa-apaan sih?" Ujar Bayu sambil balik memukul Abel dengan bantal satunya lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
friend zone
RandomKau tau nama orang itu,,tapi tidak dengan ceritanya.Abelene Dona,gadis yang selalu berpenampilan sederhana sesuai dengan arti dari nama nya.Gadis yang selalu tampak ceria di setiap waktunya.Tapi,siapa yang menyangka kalau gadis berusia 16 tahun itu...