Abel melangkahkan kakinya menuju rooftop dengan mata sayu dan makin memerah.Mungkin itu efek dari asap dan ia kurang tidur.Beberapa siswa yang berselisih jalan dengannya menatap Abel dengan tatapan bingung.Sesampainya si rooftop,Abel duduk di sofa yang sudah tidak tepakai lagi. Untuk sesaat gadis itu menikmati semilir angin dan udara yang masih sejuk.Abel melirik jam yang ada di pergelangan tangannya.jam menunjukkan pukul 09.00.Abel memakaikan earphonenya ke telinganya dan menyetel lagu.Ia memposisikan badannya untuk berbaring di atas sofa. Tak lama kemudian Abel kembali ke dunia mimpinya.
Bel istirahat berbunyi semua siswa menyerbu surganya sekolah,apalagi kalo bukan kantin.dalam beberapa saat kantin di penuhi oleh para siswa.Reynand beserta kedua temannya yang masih di kela sedang membereskan peralatannya,dari luar terdengar seseorang berteriak.
"Bell..Abell..kantin yukk!"perempuan itu memasuki kelas Abel. Ia mengedarkan pandangannya keseluruh kelas dan tidak mendapati seseorang yang di carinya. Ia mentap tiga cowok yang sedang menatapnya. Sena melebarkan senyumannya ketika melihat Reynand.Sena melangkah mendekat ke arah meja Reynand.
"Kok kamu malah cari tuh cewek,bukannya aku?"Reynand kesal terhadap perlakuan pacarnya.
"Hehe..aku kan mau ngajak Abel buat kekantin bareng"
"Eh nyet,lo mau pacaran apa ngantin?"
"Tau tuh,perut gue udah lapar tau nggak.!"Bima ngerucutkan bibirnya.
"Ya elahh..jijik gue ngeliat lo kayak gitu!"Alex memasang tampang jijik kepada Bima.
"Kantin bareng yuk!"Reynand menggenggam tangan Sena."Bella sama Via kemana?"tanya Reynand ketika mereka berjalan menuju kantin.
"Ooh,mereka pada ke perpus.Aku kan laper,jadi aku niatnya mau ngajak Abel buat kekantin bareng.Tapi,Abelnya nggak ada.oh ya,Btw Abel kemana?"
"Nggak tau tuh,tadi tuh anak kenak usir waktu jam pelajaran matematika"Alex menjawab pertanyaan Sena sambil memainkan ponsel.Mereka memasuki kantin.Semua mata tertuju pada mereka berempat.Most wanted boy and girl memasuki kanti.Beberapa siswa alay meneriaki nama Alex dan Bima. Tapi,mereka nggak ada yang meneriaki nama Reynand dan Sena,mungkin mereka takut.
Beberapa jam kemudian.
Di rooftop,seorang gadis membuka matanya secara perlahan. Ia merasakan sedikit pusing di kepalanya. Ia melirik ke bawah tepatnya menuju parkiran. Kebanyakan murid sudah menyandang tasnya di bahu dan melewati gerbang.Abel melirik jam tangannya.
"Buset,udah berapa jam yak,gue ketiduran di sini?"Abel melangkahkan kakinya menuju kelas.Beberapa kelas sudah nampak kosong karna jam pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Di kelas ia menyampirkan tasnya kebahu. Sebelum keparkiran,Abel berniat untuk ke toilet. Di toilet Abel membasuh mukanya dan melihat matanya yang masih memerah.tapi tidak separah tadi.
Saat sedang membasuh mukanya,seseorang memasuki toilet. Ia melihat ke arah Abel dan tersenyun hangat.Abel yang melihat itu balik tersenyum tak kalah hangatnya.
"Hy,"sapa perempuan itu.Abel masih setia dengan senyumannya."kenalin nama gue Bella,dari kelas XI IPS 4."cewek itu mengulurkan tangannya unyik berjabat tangan dengan Abel.Abel menyambut uluran tangan itu.
"Gue Abel,dari kelas XI IPS 1,eh berarti lo sekelas ya sama Sena?"
"Oh,jadi lo kenal sama Sena juga?iya,gue temannya Sena"
Setelah itu mereka melangkah bersama keluar toilet dengan diiringi percakapan ringan.Abel memang mudah dekat dengan setiap orang.Ia mampu membuat orang mudah merasakan nyaman dengannya.
"Via,Sena.!"disampinf Abel,Bella sedang bersorak memanggil teman-temannya yang sedang berdiri di lapangan parkiran.

KAMU SEDANG MEMBACA
friend zone
De TodoKau tau nama orang itu,,tapi tidak dengan ceritanya.Abelene Dona,gadis yang selalu berpenampilan sederhana sesuai dengan arti dari nama nya.Gadis yang selalu tampak ceria di setiap waktunya.Tapi,siapa yang menyangka kalau gadis berusia 16 tahun itu...