Rasa ingin untuk selalu menjaga Sooyoung semakin besar. Lucu, ketika perasaan itu muncul dari seseorang yang bahkan pernah menggoreskan luka di hati perempuan itu.
Enam bulan setelah bertemu kembali dengan Sooyoung, Taehyung berubah menjadi orang yang sering mengamati. Perubahan dari diri seorang Park Sooyoung ia lihat kembali ketika ia ikut berkumpul dengan teman-teman Sooyoung. Perempuan itu kini lebih suka menanyakan pendapat orang lain terlebih dahulu, tidak langsung mengutarakan apa yang diinginkan perempuan itu.
Seperti ketika Taehyung menanyakan mau makan apa saat Sooyoung dan Taehyung keluar bersama, Sooyoung akan menjawab, "kamu mau nya makan apa? Yang nyamannya kamu aja."
"Kok aku? Kan aku nanya kamu."
"Karena aku pasti juga suka. Aku kan bisa makan apa aja ga ada pantangan. Kalau lidah kamu kan beda, kamu ga selalu suka semua jenis makanan. Kamu juga ada alergi."
Begitu setidaknya jawaban perempuan itu. Sooyoung sekarang selalu mengenyampingkan ego nya, tidak hanya pada seorang Kim Taehyung, tapi pada semua orang yang ada di dekat nya.
Karena jauh di lubuk hati perempuan itu, ia tidak ingin ditinggalkan lagi.
Sooyoung tidak perlu menjelaskan apa pun yang dirasakan oleh perempuan itu. Semuanya sudah pasti terbaca oleh seorang Kim Taehyung. Jadi, lelaki itu kini jauh bisa lebih menghargai. Lebih mengerti karena mencoba masuk ke dunia perempuan di hadapan nya itu.
***
"Kamu istirahat dulu. Besok lanjut lagi," ucap Taehyung pada perempuan yang sedang sibuk dengan sketsa nya.
"Ga bisa, Taehyung. Ini deadline nya tinggal dua hari lagi."
"Udah tengah malam, Sooyoung. Besok bisa lanjut lagi. Kalau kamu sakit, justru sketsa itu ga akan selesai walaupun udah deadline."
"Sebentar. Sedikit lagi," Sooyoung masih saja bersikeras dengan pekerjaannya.
Sooyoung sedang menggambar kembali design pakaian untuk musim semi yang ia ingat. Sketsa design nya sebenarnya sudah selesai dari jauh-jauh hari. Hanya saja, sketsa itu hilang. Seingat perempuan itu, terakhir kali ia menaruh nya di meja ruang tamu apartemen. Tapi tiba-tiba saja ia tidak bisa menemukannya.
Brand fashion tempat ia bekerja akan meluncurkan produk khusus musim semi, dan dirinya bertugas membuat beberapa design produk tersebut. Jadi, ini sangat penting dan harus segera diselesaikan.
Taehyung masih terus memerhatikan apa yang Sooyoung lakukan sampai setitik cairan berwarna merah jatuh menodai sketsa yang sedang Sooyoung kerjakan.
Taehyung yang melihat itu pun segera mengambil beberapa lembar tissue kemudian dengan cepat menghampiri Sooyoung. Sooyoung mengerjap, menutup hidung nya dengan punggung tangan.
"Lepasin tangan kamu."
Sooyoung melepaskan tangan dari hidung nya, kemudian Taehyung membersihkan darah yang keluar dari hidung Sooyoung menggunakan tissue.
"Jangan dongak, itu darah kotor justru harus dikeluarin," lanjut pria itu. Sooyoung hanya mengikuti apa yang diperintahkan.
"Tidur sekarang, Sooyoung." Taehyung berucap setelah memastikan darah yang keluar dari hidung Sooyoung berhenti.
"Tap-.."
"Tidur. Sekarang." kata-kata pria itu penuh penekanan. Mau tidak mau Sooyoung menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable Heart [Completed]
FanfictionTentang Sooyooung, yang hatinya sudah hancur berkeping-keping. Start: 7 Oktober 2018 Finish: 6 Maret 2019