🍂🍂🍂Delapan tahun sudah Sooyoung tidak pernah lagi menginjakkan kaki di tanah kelahiran nya.
Selama delapan tahun ini ia masih belum sanggup untuk kembali ke Korea. Perempuan itu selama ini masih sibuk menyembuhkan luka nya. Ia menganggap kembalinya dia, akan membangkitkan lagi memori yang sudah coba ia kubur.
Selain menempuh pendidikan, tujuannya ke Praha juga sebenarnya untuk melarikan diri dari luka nya. Tapi dirasa percuma, luka yang coba ia hindari justru juga mengikuti di mana pun ia pergi.
Tapi kali ini, ia tidak mau lagi melarikan diri. Ia ingin menghadapi nya. Ada kata yang belum terucap. Ada salah yang belum sempat ia perbaiki.
Setelah delapan tahun berlalu, akhir nya baru hari ini ia kembali menginjakkan kaki di Korea Selatan.
Perempuan itu berdiri di depan penyimpanan abu sang Ibu. Tempat pertama yang ia kunjungi setibanya kembali. Sirat mata nya sendu. Ada banyak yang ingin ia katakan pada seseorang yang bersemayam di sana.
"Mama apa kabar?" Mengucapkan sederet kalimat itupun ia harus menarik nafas berkali-kali.
"Ma, ini Sooyoung... Putri mu yang kurang ajar datang lagi..."
Setelah mengucapkan nya, bulir air mata keluar dari kedua pelupuk mata perempuan itu.
"Ma, maaf baru berani pulang setelah delapan tahun. Maaf aku terlalu pengecut. Maaf, karena belum sempat meminta maaf."
Air mata yang keluar pun semakin lama semakin deras.
"Mama? Mama ingat Taehyung? Teman ku dulu yang waktu pertama kali datang ke rumah mama sinisin?"
Kemudian sedikit tawa keluar dari bibirnya mengingat hal itu. Tetapi masih dengan jejak-jejak air mata di pipi.
"Aku ingat dulu dia seberusaha itu. Sampai-sampai mungkin dia jadi terlalu lelah, sampai-sampai mungkin dia juga jenuh dengan sikapku hingga saat itu dia pernah sempat suka dengan perempuan lain. Tapi mama, aku... akan nikah dengan dia dalam waktu dekat ini. Dia mungkin memang salah satu penyebab lukaku di masa lalu. Tapi dia juga yang membantu menyembuhkan luka itu. Karena dia, sekarang aku mulai belajar mencintai diriku sendiri."
Ia mengucapkan kalimat panjang itu sembari menatap abu sang ibu dengan penuh arti. Berbicara seolah ia menatap langsung pada wujud asli sang ibu.
"Mama... dari 26 tahun lebih aku hidup, satu yang sampai sekarang jadi penyesalan terbesarku. Kata-kata yang aku bilang dulu, aku cuma mau mama tahu. Walaupun mama bukan orangtua yang sempurna, walaupun mama selalu sibuk dan kita jarang bicara dulu, tapi saat itu hidup dengan mama jauh lebih baik daripada harus hidup seorang diri di dunia ini."
Kemudian tangis nya kembali pecah.
"Ma, aku pulang..." akhirnya kalimat itu muncul setelah beberapa lama ia puas menangis di depan sang ibu.
Dia menarik nafasnya panjang. Mencoba menghalau air mata, lalu melanjutkan "...Mama, sampai bertemu di kehidupan selanjutnya..."
Kemudian, tumit nya berputar arah. Melangkah meninggalkan tempat peristirahatan terakhir ibu nya.
Udara dingin Korea Selatan saat itu menusuk kulit. Hujan gerimis menemani.
Dulu, perempuan itu mungkin memang membuat kesalahan. Tapi dari kesalahan itu, dia belajar tentang kehidupan. Belajar artinya kehilangan. Belajar lebih menghargai apa yang sudah ia miliki. Belajar menerima yang sudah menjadi kehendak Tuhan.
Memang tidak ada keluarga yang sempurna. Tapi tanpa keluarga, hidupmu tidak akan pernah sempurna.
🍂🍂🍂
Nangis aku nulisnya. Bye :( mohon maap baper sm tulisan sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable Heart [Completed]
FanfictionTentang Sooyooung, yang hatinya sudah hancur berkeping-keping. Start: 7 Oktober 2018 Finish: 6 Maret 2019