Delapan

4.7K 678 80
                                    

Ada yang nungguin, ga? Wkwkwk

🍂🍂🍂

          "Kamu masuk aja. Tau kan sandi apartemen nya?"

          "Ga apa-apa kalau masuk duluan?"

          "Iya, ga apa-apa. Masuk, ya. Tungguin aku."

          "Iya."

          "Jangan pulang, ya? Jangan kemana-mana."

          Sooyoung tertawa kecil, "iya, Taehyung."

          "Tunggu, mungkin aku dua jam lagi sampai."

          "Okay."

          "Aku udah di jalan ini. Aku tutup dulu, ya?"

          "Iya, kamu hati-hati."

          "Sampai ketemu."

          "Sampai ketemu juga."

          Kemudian, Taehyung memutus sambungan telepon. Senyum tipis masih tersungging di bibirnya. Ia memasukkan ponsel nya kembali ke dalam saku jas. Pandangan lelaki itu kemudian beralih menatap ke luar jendela, dirinya sekarang sedang duduk di bangku penumpang, di dalam mobil dinas yang sedang melaju di atas jalan tol menuju kota Praha. Taehyung sudah tidak sabar untuk bertemu kembali dengan Sooyoung.

🍂🍂🍂

          "Bang, gue ga ikut makan-makan, ya? Gue pulang duluan." Begitu kata Taehyung kepada Namjoon dan yang lainnya ketika mereka sudah sampai di Praha.

          "Lho, kenapa, Tae?"

          "Ada urusan, Bang." Jawab Taehyung.

          "Udah ada yang nungguin, Bang di rumah." Sahut suara lain yang ada di sana, siapa lagi kalau bukan Jimin.

Taehyung malah nyengir lebar mendengar ledekan Jimin.

"Oh, pantes. Yaudah sana. Kasian yang nungguin di rumah kelamaan."

"Duluan, ya, Bang?" Begitu kata Taehyung, kemudian lelaki itu pergi meninggalkan tempat. Ia menuju mobil pribadinya yang ditinggalkan di parkiran kedutaan.

🍂🍂🍂

         Taehyung buru-buru menekan tombol lift menuju lantai 6 tempat unit nya berada. Ketika lift sudah berhenti di lantai yang dituju, Taehyung berjalan cepat menuju unit 603. Pria itu lantas menekan sandi apartemennya.

          Taehyung segera memasuki unitnya ketika pintu sudah terbuka. Ia segera menemukan Sooyoung yang kini terlihat tertidur di atas sofa. Mungkin kelelahan menunggu Taehyung pulang.

          Taehyung tersenyum lalu berjalan mendekat. Ia kemudian berlutut ketika sudah berada di depan Sooyoung yang tertidur. Pria itu menatap wajah damai Sooyoung. Nafas perempuan itu terlihat teratur.

          Taehyung mengecup pipi Sooyoung kemudian berbisik di telinga perempuan itu pelan, "bangun, Sayang."

          Tentu saja Taehyung mengucapkan itu hanya saat ia tahu Sooyoung tidak akan mendengarnya. Karena ketika Sooyoung membuka mata, pria itu akan kembali seolah tidak pernah melakukannya.

Breakable Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang