Nama

46 6 0
                                    

Ketika sebuah nama lebih nyaring dari bunyi degup jantung sendiri.

Berdesir ke puncak bibir, segala perasaan. Merapal doa-doa yang usang dan terlalu ragu untuk diucapkan.

Mata terpejam mencari rahasia wajahmu.

Nafas seperti udara perapian yang menyala. Menghangatkan bekas pelukan yang telah lama ditinggalkan. Dan memberi nada pada lagu-lagu alam yang sepi.

Kau yang kuinginkan dan kutakutkan.

Mencintai dirimu serupa angkasa dengan segala kejutan jarak tiada tepi.

Ruang hampa yang menjadi cita-cita anak-anak. Kini menjadi cinta-cinta dewasa yang rindu menjadi kecil kembali.

Aku ingin rebah di tubuh gelap itu
Tapi aku takut tidak bisa pulang.

Terus TerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang