Bibirmu adalah beringin rindang yang menjulang ke mimpi-mimpi pria yang menatapnya
Namun bibirku adalah angin-angin tanpa arah kepunyaan malam.
Bibirmu hijau cerah seperti daun yang masih belia
Bibirku gulita bergelimpangan teka-teki
Semalam
kau berguguran
sebelum musimnya tiba
Kalau ayah tanya mengapa, jawab karena cinta.
Ia akan mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terus Terang
PoetrySetiap kata adalah perang melawan diri sendiri. Hal yang paling jujur. Terkadang tidak kita inginkan, tapi itu adalah diri kita yang sebenarnya.