Hari demi hari sakura lewati dengan rutinitas yang sama.
Dia masih bekerja diperusahaan sasuke karena proyek tersebut tentu memakan waktu yang lama sedangkan hal ini dimaafkan sasuke untuk terus menunjukkan usahanya kepada sakura yang masih belum menerima hubungan mereka."Sakura,aku pergi dulu"
Sakura yang sedang fokus bekerja menatap sasuke.
"Sampai nanti"
Walaupun dengan malas sakura membalasnya karena sebenarnya sasuke hanya pergi keruangan rapat dan mereka masih dalam satu gedung yang sama.
Sasuke tersenyum lalu melangkah pergi."Hari ini aku harus mencari alasan"
Sasuke selalu memintanya untuk berada di apartemennya sedangkan dia tidak enak kepada ino karena terus meminta bantuannya.
Kret
Suara pintu dibuka membuyarkan pikiran sakura.
"Sasuke"
Sakura mengenal suara tersebut dan menatap orang yang masuk kedalam ruangan.
"Kau-"
Mikoto menatap sakura terkejut sekalipun geram.
"Uchiha-san"
Namun sakura bersikap tenang dan menyapanya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Pertanyaan yang pasti akan muncul.
"Bekerja"
Sakura menujukan apa yang sedang dia lakukan.
"Sejak kapan kau berada disini?"
Mikoto sama sekali tidak tahu keberadaan sakura yang berkerja diperusahaan sasuke kalau tahu tentu dia dari awal sudah menyingkirkannya.
"Sepertinya uchiha-san banyak bertanya"
Sakura tidak menjawab dan malah mengomentari sikap mikoto.
"Kau bersikap kurang sopan pada orang tua atasanmu"
Seharusnya sakura menggunakan sufiks -sama.
"Saya tidak bekerja diperusahaan ini,saya hanya perwakilan dari perusahaan sabaku yang bekerja disini"
Sakura tidak ada kewajiban bahkan untuk sasuke karena mereka bukan atasannya.
"Beraninya kau menjawab"
Bukan hanya pertemuan pertama yang membuat mikoto kesal namun sepertinya akan terus terjadi.
"Bukankah anda bertanya"
"Diam dan keluar dari sini,aku yang akan bicara pada sasuke untuk menggantimu dengan karyawan lain"
Mikoto tidak mau terlalu lama berhadapan dengan sakura yang hanya membuat dia kesal.
"Tentu saja bisa kalau itu keinginan uchiha-san"
Sakura tidak membantah dan segera membereskan barang-barang miliknya.
"Apa kau yang menyebabkan perceraian sasuke dan matsuri?"
Disaat sakura sibuk membereskan barang-barangnya mikoto kembali mengajukan pertanyaan karena dia tidak tahu alasan perceraian keduanya.
"Apa saya akan keluar dengan sukarela jika memang hal tersebut yang saya lakukan?"
Sakura menyuruh mikoto untuk berpikir sendiri sambil melemparkan senyuman misterius.
"Cepat pergi"
Mikoto tidak mau memikirkannya dan dengan kasar menyuruh sakura segera meninggalkan ruangan sasuke.
"Permisi uchiha-san"
Sakura membawa barang-barang dan masih bersikap sopan kepada mikoto.
"Jangan pernah menujukan dirimu lagi dihadapan sasuke maupun keluarga kami"
Peringatan terakhir dari mikoto sebelum sakura melangkah keluar.
"Sakura,kau mau kemana?"
Dari arah berlawanan ada sasuke yang datang dengan tergesa-gesa.
Saat mengetahui jika ibunya ada diruangan sasuke dengan cepat meninggalkan ruang rapat dan meminta tenten untuk menundanya sebentar karena seperti yang ia pikiran ternyata terjadi.
Ibunya pasti akan mengusir sakura pergi."Uchiha-san menyuruh saya meninggalkan perusahaan anda dan tenang saja saya akan membicarakan pengganti saya kepada gaara-sama"
Sakura menjawab dengan tenang dan sangat profesional.
"Apa yang kau bicarakan?kembali lagi bekerja"
Sasuke mengambil barang yang akan dibawah sakura pergi dan berjalan melewati mikoto.
"Sasuke,apa yang kau coba lakukan?"
Mikoto terlihat begitu marah dengan sikap putra bungsunya tersebut.
"Ini perusahaanku,bukan milik uchiha.
Aku yang berhak menentukan"Sasuke meletakkan kembali barang-barang sakura kemejanya.
"Aku kaa-sanmu"
Mikoto tidak terima dengan ucapan sasuke.
"Kaa-san mau merusak kerja sama yang aku kerjakan lagipula kaa-san selama ini tidak perduli dengan perusahaanku"
Sasuke kesal ibunya membawa status hubungan mereka sedangkan selama ini dia datang hanya untuk mengatakan keputusannya saja tanpa pernah menanyakan keadaan perusahaannya.
"Apa yang kau tunggu sakura?"
Ujar sasuke yang menyadarkan sakura dari lamunannya dan segera bergegas untuk kembali kemeja kerjanya saat melihat sasuke sudah berkata tegas.
"Kau mau mempermalukan kaa-san didepan wanita itu"
Mikoto merasa sakura sekarang akan meremehkannya.
"Kaa-san hanya tidak ingin dia kembali masuk dalam hidupmu"
Mikoto menjelaskan pada sasuke dengan niat baiknya.
"Aku yang harus masuk kedalam hidupnya"
Sasuke memberitahu mikoto jika dirinya lah yang ingin kembali bersama sakura.
"Jadi benar dia yang membuat kau dan matsuri bercerai?"
Mikoto sekarang tidak meragukan lagi alasan perceraian mereka.
"Matsuri sendiri yang mengajukannya"
Sasuke juga terkejut karena matsuri melepaskannya begitu saja.
Sasuke sempat berpikir jika dia akan sedikit kerepotan menghadapinya."Kaa-san bisa pergi kami cukup sibuk"
Sasuke tidak segan mengusir Mikoto dari ruangannya.
"Sasuke,kau-"
Dengan perasaan geram mikoto pergi karena melihat sasuke yang sepertinya tidak berpihak padanya.
Setelah kepergian mikoto,sasuke menghampiri sakura yang terlihat pura-pura tidak mengetahui tatapan sasuke."Dengarkan baik-baik sakura,kau tidak boleh meninggalkan perusahaan ini selain perintah dariku"
Perintah sasuke dengan tegas tidak lupa dengan tatapan yang membuat sakura sedikit takut menatapnya.
"Baik"
Sakura mengangguk kepalanya mantap.
"Aku kembali keruangan rapat"
Sasuke berlalu dari pandangan sakura yang sejak tadi menahan nafas karena sasuke cukup menyeramkan walaupun ini bukan pertama kalinya dia melihat sasuke seperti ini.
Dulu saat mereka masih bersama sasuke beberapa kali mengeluarkan aura seperti itu dan sakura tidak pungkiri jika dia cukup takut karena kalau sasuke sudah seperti itu hal tersebut menandakan jika dia serius dan bila dia melanggarnya maka sasuke akan menghukumnya.Tbc
Gomen kalau jelek dan gaje 🙏🙏🙏🙏
Semoga suka,kalau tidak suka tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca dan komen🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
memories (Revisi)
Romanceapa reaksimu saat bertemu mantan istri yang pernah kau sakiti dan kau campakkan. ini kisah tentang sakura yang harus merasakan sakit saat ia menikah dengan Uchiha Sasuke. dibenci oleh keluarga Sasuke dan sampai ada seorang wanita yang memisahkan ci...