Part 7

3.3K 346 24
                                    

Percayalah jika suatu saat ikatan batin yang kuat akan mengalahkan segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percayalah jika suatu saat ikatan batin yang kuat akan mengalahkan segalanya. Bahkan batu yang ada di dalam hatimu
.
.
.


"Ahjumma buku gambarku habis. Setelah pulang sekolah nanti bisakah ahjumma mengantarku untuk membelinya?" Tanya Siyoon kepada Yoon Eunjoo yang sibuk menyiapkan sarapan Siwon dan Siyoon.

Sejak Yoona pergi ke Jepang kemarin, semua urusan rumah menjadi tanggung jawab Eunjoo. Walaupun sebelum-sebelumnya urusan rumah memang Eunjoo yang mengurusinya. Hanya saja masalah memasak sarapan biasanya Yoona yang melakukannya. Biasanya Eunjoo akan datang ke apartemen keluarga Siwon ketika dua orang itu telah berangkat bekerja dengan meninggalkan Siyoon sendirian.

"Tanpa kau meminta, ahjumma pasti akan mengantarkanmu Siyoon. Hanya saja kau jangan pergi dulu dari sekolah sebelum ahjumma datang menjemput ya." Ucap Eunjoo menanggapi permintaan Siyoon seraya mengelus rambut hitam legamnya. Sementara Siwon hanya dapat melihat dalam diam. Seingatnya selama ini ia sama sekali belum pernah melakukan hal semacam itu kepada Siyoon. Tapi, siapa peduli anak itu memang terlahir bukan karena keinginannya.

"Ahjumma siang nanti aku pergi ke Hongkong untuk bertemu beberapa investor. Mungkin baru minggu depan kembali. Dan Yoona entah kapan ia akan kembali dari Jepang. Maka dari itu terserah ahjumma akan menginap di sini atau membawanya ke rumah orang tuaku." Ujar Siwon seraya menatap Siyoon sekilas ketika kata 'membawanya' diucapkannya. Memang secara tidak langsung kata itu ditunjukkan kepada Siyoon. Sungguh kejam kau Choi Siwon. Bahkan kau tidak ingin menyebut nama anakmu sendiri.

"Baik tuan. Saya akan menginap di sini saja." Jawab Eunjoo menanggapi perkataan Siwon. Wanita itu menatap Siyoon yang kini menampakkan wajah sedihnya.

Setelah mendengar ucapan Eunjoo, Siwon langsung bangkit dari duduknya. Beberapa saat kemudian pria itu telah keluar dari apartemen dengan menyeret koper kecil ditangan kirinya.

Siyoon hanya dapat menghela napas melihat kepergian ayahnya. Matanya tampak berkaca-kaca. Tapi dengan cepat ia menghapus setetes air mata yang tiba-tiba saja terjatuh. Eunjoo merasa iba dengan apa yang dialami oleh Siyoon. Sebenarnya hal semacam ini menurut Eunjoo sudah terbiasa terjadi kepada Siyoon. Tapi, tetap saja sesering apapun hal itu terjadi, Eunjoo tetap merasa iba dan tidak tega dengan nasib Siyoon yang menurutnya sangat malang.

"Siyoon.. bagaimana jika besok minggu kita pergi jalan-jalan? Ahjumma akan mengajakmu untuk bersenang-senang." Ucap Eunjoo yang bertujuan untuk menghilangkan kesedihan di dalam diri Siyoon. Tapi, nyatanya ucapannya itu memang berhasil membuat seorang Choi Siyoon mengembangkan senyumnya. Bahkan bocah kecil itu tampak sangat antusias dan tidak sabar dengan hari yang dijanjikan oleh Eunjoo.

**

Siwon hanya dapat mendesah beberapa kali dan mengumpat ketika menghadapi kemacetan yang kini tengah ia alami. Padahal sekitar dua jam lagi ia sudah harus terbang ke Hongkong. Tapi sampai sekarang dirinya masih terjebak di dalam hiruk pikuk kemacetan Seoul.

Choi Siyoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang