Part 11

3.3K 376 49
                                    

Percayalah rencana Tuhan adalah sebuah hal yang baik, walaupun tanpa kita sadari kebaikan itu pasti terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percayalah rencana Tuhan adalah sebuah hal yang baik, walaupun tanpa kita sadari kebaikan itu pasti terjadi
.
.

Yoona memegang setir mobilnya dengan sangat kuat dibarengi dengan dirinya yang melajukan mobilnya itu dengan kencang pula. Pikirannya kini hanya tertuju pada satu orang. Ya, pada satu sosok yang berada di dalam kehidupannya. Sosok yang entah mengapa kini baru ia sadari berarti dalam hidupnya. Dan tentu saja secara tidak langsung mempengaruhi kehidupannya.

Yoona menghentikan lajuan mobilnya dengan asal. Wanita itu berlari, berusaha mencari sosok yang kini terus bersarang di dalam pikirannya. Sosok yang berhasil membuat dirinya khawatir sekarang.

Langkah Yoona perlahan menjadi pelan ketika kedua matanya berhasil menemukan sosok yang memang sedang dicarinya. Dengan langkah pelan, Yoona perlahan berjalan mendekat ke arah sosok itu. Sosok yang masih belum menyadari kehadirannya.

**

"Tuhan jika hari ini aku tidak dapat bertemu appa dan eomma.. aku harap suatu saat kita dapat bertemu kembali. Appa.. eomma.. selamat tinggal.." Batin Siyoon dalam hati. Bocah itu seperti bersungguh-sungguh saat mengatakan hal tersebut. Ia benar-benar sangat berharap jika suatu saat dapat bertemu dengan Siwon dan Yoona kembali.

Ya, itulah setidaknya harapan Siyoon untuk saat ini. Walaupun dalam hati terdalamnya ia masih tetap menginginkan Siwon atau Yoona kini berada dihadapannya. Tapi bagaimana lagi ia juga tidak ingin berharap terlalu banyak. Maka dari itu, untuk saat ini harapan terakhirnya adalah suatu saat Tuhan dapat membuatnya bertemu kembali dengan kedua orang tuanya.

"Choi.. Siyoon?!"

DEG..

Jantung Siyoon seketika seperti berhenti ketika indera pendengarannya menangkap seseorang tengah memanggilnya. Tapi, Siyoon terus memacu langkahnya untuk menyamai langkah nyonya Choi yang sudah berada di depannya.

Siyoon yakin jika suara yang di dengarnya barusan hanyalah halusinasinya saja. Ia berpikir jika dirinya hanya salah dengar saja. Ya, Siyoon yakin akan hal itu.

"Aku hanya salah dengar saja." Batin Siyoon dalam hati. Bocah itu berusaha menyakinkan dirinya sendiri jika apa yang didengarnya itu hanyalah halusinasinya saja. Untuk sekarang ia tidak ingin berharap lebih jika pada akhirnya semua itu malah membuatnya kecewa. Ya, Siyoon tidak ingin terus-menerus kecewa seperti yang selama ini ia alami.

"Siyoon.."

Lagi. Siyoon kembali mendengar seseorang memanggil namanya. Sungguh ingin rasanya Siyoon mempercayai jika suara itu memang nyata, tapi bagaimana lagi ia takut jika mempercayainya malah akan membuat dirinya kecewa.

Choi Siyoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang