Chapter 3: Taehyung's story

2.8K 321 0
                                    

Notes: haihaihai. Jarang up ya? Ahahaha sibuk tau. Nih dah up. Baca aja okeh! Warning! Typo melanda. Gyahahaha.

Chapter 3

***

"Tae-hyung! Aku ingin mendengar ceritamu bagaimana kau bisa dianggap menjadi anak Sejun-hyung." Ucap si mungil yang datang membawa teh untuk Taehyung. Ia duduk disamping Taehyung dan siap mendengar ceritanya.

"Baiklah. Kau tau marga Sejun-hyung?" Tanya Taehyung dan Jimin mengangguk. "Kim Sejun."

"Benar. Margaku?"

"Kim Taehyung."

Taehyung meminum tehnya sebentar. Ia hanya menampilkan senyum kotaknya. "Sejun-hyung itu appa-ku Jiminie. Appa dari Kim Seokjin, Kim Namjoon dan Kim Taehyung."

"Namjoon-hyung anak kedua, Jin-hyung anak pertama dan aku anak terakhir." Jelas Taehyung.

"Lalu kenapa kau memanggilnya hyung? Dia kan appa-mu, hyungie." Tanya Jimin.

"Dia sendiri yang minta demi perusahaan kita, eoh. Sekarang adikku yang manis ini bantu aku mencari komik di toko buku." Ajak Taehyung lalu ia menarik tangan Jimin.

"Hyung! Tunggu. Pegang tanganku dengan kuat. Pegang tanganku sangat erat dan kuat." Taehyung langsung nemegang tangan Jimin dengan sangat erat. Jimin langsung menggunakan sprint-nya.

*Wusshh*

"JIMINIE!!! ANDWAE.. PELAN-PELAN INI TERLALU KUAT!!!" Teriak Taehyung ketakutan karena sprint Jimin.

Tak sampai 5 menit mereka sudah sampai di toko buku. Dan Taehyung langsung terjatuh.

"Hhh.. Hhhh.. C-Cepatnya.." Jimin hanya terkikik melihat Taehyung yang terlihat lelah. "Ayo hyung cari buku yang kau mau. Atau aku carikan? Aku carikan saja oke? Komik apa?" Tanya Jimin.

"Detective Conan.." Jimin tersenyum dan langsung masuk ke dalam.

#Jimin POV

Aku pun mencari komik yang di minta Tae-hyung. Aku menemukannya langsung saat aku ingin mengambilnya ada seseorang yang ingin mengambilnya.

"Eh mianhae dik, aku mau buku ini."

"Aniya.. Ini tinggal satu. Aku juga butuh ahjussi." Ahjussi itu menatapku tajam. Tapi kalau aku berikan bukunya ke dia, hyung akan marah padaku.

"Buku ini milikku." Ucapnya sangat tajam. Aku harus bersikap normal. Tapi aku tidak tau harus bagaimana.

"Siapa namamu ahjussi?" Tanyaku tak kalah tajam. Mengapa aku menanyakan namanya ya?

"Min."

"Hanya Min?"

"Tuan Min kau bodoh. Siapa namamu?" Aku pun sedikit tersentak.

"Jimin imnida."

Ahjussi Min itu menatapku sangat tajam. Dan aku sedikit ketakutan disini. Tapi aku harus berani karena aku robot dan dia tidak boleh tau kalau aku robot.

"Apa margamu?"

Pertanyaan yang menjebak! Aku sama sekali tidak punya marga! Apa yang harus kulakukan? Aku ada ide.

"K-Kim Jimin."

Tambah tajam lagi tatapannya. "Kau manusia?" Aku mengangguk sambil menelan saliva-ku secara paksa.

bot 107 | park jimin ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang