[S2] Chapter 5: End-less

2.3K 200 3
                                    

Notes: oo uwo oo uwouwo oo uwo :v

Chapter 5

***

Yang Jungkook ingat hanyalah suatu saat Jimin menghampirinya. Dan seterusnya ia tidak ingat lagi. Ia pun bertanya kepada Seokjin.

"Jin-hyung! Mengapa Jimin tidak ada? Dan kemana dia? Dan sebenarnya apa yang terjadi? Beritahu aku hyung."

"Sudah ku katakan dia baik-baik saja. Kau lebih baik istirahat dan jangan pikirkan masalah kemarin." Perintah Seokjin. Jungkook pun kesal.

Dibuat seperti itu membikin Jungkook tambah penasaran. Jungkook pun mengoceh sendiri.

.
.
.

3 hari berlalu dan Jungkook dibolehkan pulang. Jungkook pun senang, tidak terlalu senang karena ia masih belum melihat Jimin.

Jungkook terus menanyai keberadaan Jimin tetapi yang lain berkata bahwa ia baik-baik saja. Tetap saja sama.

Jungkook pun semakin kesal. Dan keadaan Taehyung pun membaik. Ia sudah sadar kemarin dan dibutuhkan istirahat yang cukup.

"Hyung! Seriuskah? Bahkan aku tidak tau apapun mengapa aku bisa berada disini dan adik kesayanganku pun entah dimana!"

"Apa kau cukup kuat untuk mengetahui ini?" Tanya Seokjin. Jantung Jungkook pun berdegup kencang. "Maksud hyung?"

"Mungkin kau lupa saat kau ditusuk oleh Ara."

#FLASHBACK ON

*JLEB*

Semua berjalan terlalu cepat. Bahkan untuk Bangtan sekalipun.

"JUNGKOOK!" Semuanya pun langsung menghampiri Jungkook yang sudah tergeletak lemah seperti Taehyung. Sedangkan Jimin?

Saat ia ingin lari ke arah Jungkook, Ara langsung menggunakan tangan satunya untuk menjadi pisau tajam.

Dan Jimin pun sama seperti Jungkook dan di tempat yang sama seperti dulu ia alami. Untungnya Jungkook hanya mengenai perutnya.

*brukk*

"H-Hy-Ung.." Seokjin pun langsung menghampiri Jimin. "J-Jan-Tungku.. R-Ru-S-Sak.." Suara Jimin perlahan persis seperti suara robot biasanya.

"Jiminie.. Kumohon bertahanlah! Kau, Jungkook dan Taehyung akan selamat!" Seokjin pun meneteskan air matanya.

"S-Stok J-Jan-Tungku.. H-Hab-Is.. I-Ini Y-Yang.. T-Terak-Hir.. H-Hyung.. Ca-Ri Ha-Di-Ah K-Ka-L-Lian D-Di Kam-Arku.."

"S-Sarang-Hae H-Hyung.."

'Data off
Mission completed'

"J-Jimin! JIMIN! ANDWAE!!! JIMIN!!!"

Ara pun tertawa jahat. "Dasar robot lemah! Kau selalu mati ditanganku Jim! Hahahaha!"

Semua Bangtan langsung melihat ke arah teriakan Seokjin. Dan mereka melihat Jimin yang sudah mati di paha Seokjin.

"A-Apakah kita kehilangan Jiminie lagi, hyung?" Ucap Hoseok sambil meneteskan air matanya. Dan untuk ke tiga kalinya mereka kehilangan Jiminnya.

"Hyung aku akan mengantarkanmu ke profesor! Ayo cepat ambulans akan datang!" Pinta Namjoon dengan mata berkaca-kaca.

"Kita telat Joon. Permata kita sudah tenang.. Hiks.. Hiks.." Seokjin pun menangis kencang. Padahal baru saja mereka berpelukan tadi. Tapi takdir memang menginginkan Jimin.

bot 107 | park jimin ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang