Ditepi penghujung jalan
Ku berjalan melewati sebuah genangan
Sejenak ku hentikan,laluku bertanya pada diriku sendiri
Mengapa aku tak bisa melupakanmu?Bertanya-tanya pada air yang telah dipijak
Mengalir tak beraturan yang entah kemana harus berjalan kembali
langkah ku hentakan sedikit,lalu terbesit sejenak bahwa jawabannya
Kali ini aku hanya perlu mengikhlaskanmuMemang benar,
Bahwa kunci melupakan adalah mengikhlaskan
Kau tau?sudah ku coba ribuan kali mengikhlaskan
Namun yang ku dapat?tetap saja sosok bayang yang selalu terayang-ayangTapi pernahkah sedikit terpikir olehmu?
Bahwa disini aku ribuan kali telah kehabisan cara agar bagaimana aku dapat mengikhlaskanmu
Beribu-ribu manusia datang mencoba untuk menghibur
Namun diantara ribuan yang telah berpijar tetap saja tidak ada yang mampu menggantikanmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Bulan September
PoetryKamu tidak selalu ada dalam bola mataku,namun selalu ada dihatiku,pikiran,dan sajak bait doa-doaku