Perihal tentang dirimu,
tentang sebuah sosok penakluk hati yang kini lama tak ku dengar kabarmu
bagaimana?baik-baik sajakah atau masih seperti biasakah?
Kini aku paham tentang arti mengikhlaskan
aku mengikhlaskan bukan karena rasaku telah berpihak atau bahkan berpindah sekedarnya terhadap makhluk lain.
Hanya saja aku hanya sedikit tidak kuasa
menahan amarah diriku sendiri,menahan rasa kecewa diriku sendiri,yang selalu ku bendung dengan seorang diri.Kau tahu senja?
Senja membuatku paham makna dari kata "rela". Bahwa apa yang ada bersama denganku,tak mesti selamanya.
Semua ada masanya.tanpa aku duga,tanpa aku pinta,
masa itu akan tiba dan tidaklah sedikitpun aku dapat menolaknya.
Siap ataupun tidak,aku tidak bisa mengaturnya seperti yang aku harapkan.
Seperti saat sebuah cinta membuat detak jantungku berdesir,begitupun ketika kecewa menyeruak dihatiku,membuat sayatan yang begitu pedih.Saat dihadapkan pada pertemuan, bisa jadi saat itu pula aku harus bersiap untuk kehilangan.
Terkadang apa yang begitu aku jaga aku cintai adalah takdir orang lain.
Dan senja membuatku paham apa itu rela. Dia yang selalu bersedia kembali meski terusir ribuan kali, ia menerima.Ia merelakan sang langit bersenandung dengan sang rembulan
Jika kelak kamu adalah takdirku, kamu pasti akan dikembalikan padaku dengan cara yang begitu istimewa. Jika tidak, disinilah aku belajar melepaskanmu, menenggelamkan segala angan dan harapanku atas kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Bulan September
PoetryKamu tidak selalu ada dalam bola mataku,namun selalu ada dihatiku,pikiran,dan sajak bait doa-doaku