Three (셋)

1.3K 297 114
                                    

"Okay," pria manis itu menutup note pink pucat miliknya, "Jadi, aku akan membeli beberapa dus makanan cemilan. Untuk buku dan pakaian, George akan melakukan koordinasinya. John, aku menyerahkan mainan padamu. Alex, aku meminta tolong kau mengurus transportasi untuk pergi ke kindergarten."

Ia membereskan beberapa kertas dan menghapus papan tulis yang berisi coretan agenda bakti sosial kali ini, "Apa ada pertanyaan sebelum rapat ditutup?"

"As expected, dipimpin rapat oleh alpha seperti Allen pasti akan berjalan baik." Salah satu omega berbadan kecil berkata dengan ceria. Hampir semuanya mengangguk setuju, "Yang menjadi omega Allen nanti pasti akan sangat beruntung, kan? Lihatlah proporsi badannya, ia tinggi, bahunya bidang, kulitnya putih dan rahangnya tegas. Ah, aku berharap aku bisa menja-"

"Tidak ada pertanyaan, rapat ditutup." Daniel -yang juga anggota klub bakti sosial- berdiri dari duduknya, menarik tangan si pria manis pemimpin rapat, "Aku dan Allen akan ada kelas lagi, maaf, kami izin pamit." dan menggandeng si manis yang mendadak diam di ruang rapat.

Hampir tak ada percakapan apapun setelah rapat selesai. Hanya derap kaki mereka yang menjadi bukti bahwa mereka tengah berjalan. "Dan..." Allen berujar lirih, setelah mereka hampir memasuki kelas.

"Yes, Al?"

"Thank you."

"For?"

🌙🌙🌙

Koridor kampus tampak lenggang hari ini, dengan menenteng beberapa buku dan plastik, Daniel dan Allen berjalan menuju kantin, berniat mengisi perut yang keroncongan karena demi tuhan, kelas Aljabar Linier tadi benar benar menguras tenaga.

"Wow, there's a monster here."

Mereka membalikkan kepala dan mendapati Patrick, dengan rokok disela jarinya, sambil menyeringai jahat. Dengan wajah menahan amarah, Daniel setengah berteriak, "Jaga ucapanmu, Kwon!"

Patrick menghisap rokoknya sebentar, sembari menatap dua orang jelek -menurut dia- didepannya. "Ah, apa dia mate-mu? si alpha culun ini? ckckck, kalian memang cocok."

"Apa urusanmu? Aku memiliki mate atau tidak, it's not your business!"

"Tentu saja itu menjadi urusan para alpha sepertiku, kami berharap mendapatkan mate yang menggemaskan seperti David atau omega lain. Bukan yang terlihat menyeramkan sepertimu. Tapi untunglah, yang mendapatkan monster sepertimu adalah dia. Si monster dan si alpha culun. Aku tidak yakin saat kalian mating nanti kalian akan menghasilkan keturunan."

"Daniel, ayo pergi." Suara Allen bergetar, ingin sekali ia menangis, seumur hidupnya, tidak ada yang pernah berujar sekasar itu padanya. Verrel atau Theodore bahkan tidak pernah melakukannya. Daniel menggangguk, netra sipitnya semakin sipit saat berusaha sinis pada Patrick, yang hanya dibalas oleh senyum remeh oleh Patrick. Dan saat melewati Patrick, Allen memilih menunduk dalam.

"Cih," Patrick meludah jijik melihat sikap yang ditunjukkan oleh pria surai cokelat muda itu, "pasangan yang aneh. Aku heran mengapa banyak omega memuji Allen Allen itu."

Ia berkata dengan santainya, tanpa tahu ada hal fatal yang akan terjadi nanti.

Daniel tidak berhenti bicara tentang Patrick si alpha onar dan segala keburukannya, "Tidak usah kau dengarkan ya kata-kata Patrick, dia memang begitu. Beruntung tadi kau menyuruh kita untuk per-" Daniel diam saat melihat Allen hanya melamun mengikuti langkahnya, "Allen..."

-; I'm not a prince. [MinhyunBin] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang