chapter ini adalah hasil gabungan antara ketikanku dan ketikan bornthishyun, terimakasih untukmu karena telah membantuku💓💓💓💓
🌙🌙🌙
Allen yang sedang tertidur karena kelelahan setelah menangis secara terus menerus terbangun karena mendengar suara gaduh dari dalam kamarnya, ia pun membuka mata rubahnya.
Nihil, ia tidak menemukan satu sosok pun yang muncul di ruangannya. Kecuali hal ganjil yang ia temukan yaitu jendela kamarnya sudah terbuka lebar padahal terakhir kali ia ingat daun jendela tersebut tertutup rapat.
Allen perlahan bangkit dari tidur, mengusap-usap sebelah matanya yang bengkak. Setelah itu ia berjalan untuk menutup jendelanya, ketika tiba-tiba ia merasakan sebuah jambakan kuat pada rambutnya hingga membuat kepalanya mendongak.
"Akh!!!"
Ia dapat merasakan perih pada kulit kepalanya dan beberapa helai rambutnya pun tercabut. Sebelum Allen bisa memekik, seseorang dibelakangnya sudah membungkam mulut serta hidungnya hingga membuat pasokan udara yang diterima Allen semakin menipis.
"Kau pikir kau bisa kabur? Heh... tidak akan kubiarkan kau lari kemanapun," bisik seseorang tersebut tepat disebelah telinga Allen.
"Mmph..." Allen berusaha memberontak namun rasa perih dikepalanya membuatnya pening, ia tidak dapat berpikir jernih dan hanya bisa terisak.
"Kupikir kau seharusnya tidak berisik, karena itu akan membangunkan yang lain. Dan itu hanya akan menghambat tugasku membawamu pergi dari sini," ucap seseorang di belakang Allen.
Dengan sekuat tenaga Allen menghantamkan sikunya tepat mengenai barang pusaka seseorang yang menyekapnya, orang tersebut terhuyung ke belakang membuat Allen bebas dari cengkeramannya.
Selanjutnya Allen bingung apakah ia harus melompat dari jendela atau apapun itu untuk melarikan diri, namun sepertinya terlalu beresiko karena kamar Allen terletak pada lantai dua dan dalam keadaan panik tentu Allen tidak dapat turun dengan hati-hati agar tidak melukai dirinya dan bayi di dalam kandungannya.
"Daniel... Daniel! Theodore!"
Ia pun berinisiatif untuk menggedor pintu agar membangunkan Daniel atau Theodore, namun belum sempat ia bertindak sang penyekap sudah menarik lengannya dan membanting tubuh Allen ke tembok.
Allen memekik dan mengerang karena merasakan sakit pada punggungnya, belum lagi kepalanya yang masih perih akibat tarikan pada rambutnya yang cukup kuat tadi.
Leher Allen dicekik oleh sang penyekap bahkan sebelum Allen menetralkan nafasnya yang memburu, Allen merasakan kesadarannya mulai timbul dan tenggelam karena sakit bertubi-tubi ia rasakan menimpa tubuhnya.
"Beraninya kau melukai masa depanku, lihat saja... setelah ini kau akan habis, bahkan kau mungkin tidak akan memiliki masa depan!" hardik sang penyekap.
Ditengah kesadarannya yang mulai kabur Allen membelalak melihat wajah seseorang yang dengan kurang ajar telah menyakitinya.
"K-kau..."
"Ya, ini aku. Terkejut dengan pemandangan dihadapanmu?" pria itu tersenyum licik, Allen masih berusaha memberontak dengan menendang tak tentu arah. Namun pria dihadapannya mengangkat tubuh Allen masih dengan tangan yang mencekik leher Allen, membuat kaki Allen melayang-layang di udara.
Tendangannya pun mulai melemah, Allen tidak tahu berapa lama lagi dirinya akan dalam keadaan sadar.
"Sepertinya akan memakan waktu lama menunggumu pingsan, selamat tidur, tuan Putri."
KAMU SEDANG MEMBACA
-; I'm not a prince. [MinhyunBin] [✔️]
FanficAnother Allen (Minhyun) and Patrick (Hyunbin) with ABO concept Fanfiction. Start : 16-10-18 Finish : 14-10-20 [151118] #10 In Minhyunbin [290119] #12 In JBJ [230219] #3 In ABOuniverse [010319] #2 In ABOuniverse [220419] #1 In ABOuniverse [130621] #1...