Sebulan, dua bulan. Semua baik baik saja. Tetapi, pagi itu, Hari Senin, pagi yang harusnya menjadi pagi yang biasa saja bagi Allen, ternyata berbanding terbalik. Demi tuhan, ini suasana terkacau yang ada di hidupnya. Tiap langkahnya hari ini pasti diikuti dengan gerombolan perempuan yang mendadak bersikap sinis padanya, atau teriakan 'monster' yang berasal dari alpha nakal di kampusnya dikarenakan berita ia pingsan karena heat.
Untunglah, berita yang tersebar bukan ia memiliki alpha kotor. Bagaimana reaksi orang saat tahu ia adalah omega yang memiliki alpha kotor? Demi tuhan, Allen tidak ingin itu terjadi.
Saat jam makan siang, seseorang -atau beberapa orang- mencegatnya dan mengerubunginya di kantin. "Hey, lihat! Allen Hwang yang dibangga-banggakan ternyata seorang omega!" Salah seorang dari alpha nakal itu adalah Jeffrey. Pria bersurai sandy blonde itu menyeringai. "Siapa yang akan menjadi alpha-nya?!" Ia menarik tangan Allen dan mendorong pria manis itu hingga jatuh terduduk.
Dan di detik selanjutnya, sekujur tubuhnya disirami air dingin. Tak lama, terdengar gelak tawa dari seluruh penjuru kantin. "Tentu saja tidak ada! Siapa yang mau dengan omega bertubuh tinggi dan tegap! tidak ada imut-imutnya."Allen hanya menahan kesal didalam hati mendengar cemoohan dari para alpha itu. "Aku tidak sabar ingin tahu siapa pasangan sehidup-semati dari monster ini."
"Biar aku yang mengurusnya." Rasa kesal Allen berubah menjadi rasa takut saat seseorang menggenggam tangannya dan menariknya pergi dari gerombolan.
Pintu gudang kecil di belakang kampus ditendang orang itu dengan kasar, napas Allen tersendat-sendat dikarenakan debu yang banyak di gudang. Badannya dihempaskan di lantai oleh pria tinggi yang tadi menariknya di kantin.
Pria itu mengukung Allen diantara badannya dan lantai gudang yang kotor. "Jadi, kau omega, ya? Pantas saja, aku bisa mencium feromon-mu." Pria itu mulai bicara, sembari mengendus leher putih Allen. Menghirup feromon manis yang membuat nafsunya semakin tinggi. Belum lagi pakaian Allen yang basah, sangat memperlihatkan lekuk tubuh si omega.
Jemari lentik Allen berusaha memberontak, "A-apa yang ingin kau lakukan?! Lepaskan aku!" teriaknya.
"Jangan membantahku." Allen meringis saat sebuah tangan mencengkram rahangnya dengan kuat. "Kau tau, tidak ada yang menginginkan omega sepertimu. Bahkan alpha cacat." Suara berat itu benar-benar membuat Allen bergidik takut.
"Karena kau adalah monster, pasti tidak ada alpha yang mau mengklaim dirimu. Tetapi, tentu disayangkan kalau kau mati membusuk dalam keadaan virgin, kan?"
Bola mata Allen membesar saat tahu apa maksud dari perkataan itu. "Tidak, kau tidak bisa melakukannya!" Allen berusaha menghentikan tangan kekar yang tengah membuka kancing baju miliknya. Tapi, omega tetaplah omega. Yang tidak akan bisa melawan kuasa sang Alpha.
"Aku bisa, Hwang."
"J-jangan, kumohon jangan."
"Teruslah memohon, sayang. Aku sangat menyukainya."
Sang alpha menyeringai setan melihat sosok didalam kungkungannya menangis tidak bisa memberontak lagi, dengan tubuh yang tidak terbalut apapun.
"Dan tidak ada, yang bisa menghentikanku."
🌙🌙🌙
Bayang-bayang itu masih menghantuinya meskipun kejadiannya sudah hampir dua minggu yang lalu. Ia masih ingat dengan jelas bagaimana pria itu menggerayangi tubuhnya. Allen membenci hal itu.
Ia membenci mengapa pria itu melakukan hal keji padanya tanpa alasan.
Ia membenci pria itu bersikap seolah Allen adalah mutiara yang rapuh saat mereka melakukannya. Ia membenci bagaimana pria itu memakaikannya pakaian dan merapikan dirinya, sebelum pergi tanpa mengucap apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
-; I'm not a prince. [MinhyunBin] [✔️]
FanficAnother Allen (Minhyun) and Patrick (Hyunbin) with ABO concept Fanfiction. Start : 16-10-18 Finish : 14-10-20 [151118] #10 In Minhyunbin [290119] #12 In JBJ [230219] #3 In ABOuniverse [010319] #2 In ABOuniverse [220419] #1 In ABOuniverse [130621] #1...