Arfania-2 (BARU TAHU?)

70 4 0
                                    

Hal yang paling menyebalkan itu adalah saat kita tahu kalau kita memiliki perasaan yang seharusnya tidak ada.

Rania menuruni motor sport merahnya dan melepaskan helm dari kepala nya lalu ia langsung memasuki rumahnya yang seperti istana, sebelum ia memasuki rumah itu Rania sempat menghelang nafasnya panjang lalu kembali berjalan memasuki rumah itu.

Rania melihat pak supri sedang mengelap elah kaca mobil papahnya rania, rania pun menghampiri pak supri

"Asallamualaikum pak supri" sambil salam kepada pak supri

"Waalaikumsallam non Rania udah pulang?"

"Udah lah anak rajin pulang tepat waktu" sambil menggebuk dadanya membanggakan diri,membuat pak supri terkekeh melihat tingkah laku anak majikannya ini

"Rania?" Suara lembut wanita paruh baya yang sangat rania benci

Rania melirik sekilas ke arah samping kanannya lalu memutar bola matanya malas

"Rania masuk kedalam dulu ya pak supri"

Wanita paruh baya itu hanya menghelang nafas panjang sambil melihat punggung Rania yang sudah hilang dari hadapannya

"Eh anak mami and dady pulang" suara berat dari ruang keluarga menggema ditelinga tania

"Punya mulut tuh dipake,ntr bisu beneran aja" ucapnya lagi

Rania kembali memutar bola matanya malas "Ga usah ngurusin hidup orang bisa Ga?"

"Lu ga usah cari muka di depan mamah sama papah bisa Ga?"

Rania memutar bola matanya malas lagi dan berjalan menuju kamarnya,karena kali ini Rania malas untuk berantem dengan kakak lelakinya ini

"DASAR CAPER!"

Ucapan kakaknya tadi selalu teriang iang di kepala Rania lalu ia berdiam dalam lamunan

"Kenapa si dia benci banget sama gua"

"Salah gua apa?" Rania mengacak acak rambutnya frustasi

A-r-f-a-n-i-a

Dipagi yang panas ini,menurut Rania. Harus saparan bersama manusia yang rania benci entah sejak kapan

Rania menghampiri meja makan yang sudah ada mamah dan abangnya itu

"Pagii Rania"

Tetapi rania malah duduk dan mengambil satu helai roti

"Ran mamah ngomong sama kamu loh ini" ucap Karina lembut

"Bukan emang tuh anak cuma bisa diam doang ya mah" sindiran yang cukup mantap memasuki telinga Rania

"Yallah masih pagi,nyawa hamba belum kumpul masa iya udah disuruh ribut aja si" -batin rania

Karena males berdebat dengan manusia absurd ini,rania memutuskan untuk berangkat sekolah saja

"Rania berangkat"

Rania bangkit dari tempat duduknya dengan roti yang masih ada setengah di tangannya

"Masih Inget ngomong toh,kirain udah lupa caranya ngomong" ucap kakanya itu sambil tersenyum sinis

"Zian Kamu ngomong sama adik kamu jangan kaya gitu dong!" Bentak Karina, mamah rania yang sudah tidak tahan mendengar ucapan pedas kakanya dari stadi

"Hahaha makasih dong sama gua,jadinya Lu tambah disayang kan"

"ZIAN!!!"

Rania belari ke garasi menuju motor sport merahnya dan mengendarakanya dengan kecepatan di atas rata rata untung kawasan komplek masih cukup sepi jadi Rania ga bunuh orang

A-r-f-a-n-i-a

Saat sudah sampai di kawasan sekolah rania melepaskan helmnya,dan berjalan menuju kelas tetapi rania melihat ada seorang lelaki yang sedang melihat tumbuhan didepan ya, entah apa yang ia lakukan.rania memutuskan untuk menghampirinya

"Pagii tukang es" yang disapa malah diam aja

"Yaelah es budeknya kumat lagi"

Rania berjalan mendekati pria itu dan memiringkan kepalanya untuk melihat bet namanya yang terletak di kanan dada lelaki itu,Arfa yang merasa risih pun mengerutkan keningnya dan memundurkan badannya

"Oh nama Lu Arfa?" Ucapnya setelah melihat bet nama itu

Arfa memutar malas bola matanya

"Selama ini dia sok kenal sama gua tapi Ga tau nama?" -batin Arfa

Merasa Ga penting berlama lama berbincang dengan wanita ini,dan buang buang waktu.arfa meninggalkan Rania dan berjalan menuju kelasnya

"Yaelah es,ninggalin mulu Lu" gumam rania

"NAMA GUA RANIA RIZIELA DANENTA PANGGIL AJA RANIA INGET YA ES, galak" Teriakan Rania tetapi akhir nya dipelankan.saat melihat Arfa sudah hampir jauh dari pandangannya.saat Rania ingin membalikan badannya untuk menuju kekelas

Rania ternyata menabrak seseorang "Aduhh,gua kenapa akhir akhir ini ke tabrak mulu dah" ucapnya sambil merapihkan seragamnya

"Sorry Sorry,gua buru buru" ucap lelaki dihadapanya

Rania mendengakan kepalanya untuk melihat lawan bicaranya dan tersenyum "Iya santai aja lagi"

Pria itu mengganguk setuju "Lah Lu bukanya Rania ya?anak IPA kelas 10-2?"

Rania mengerutkan keningnya dan bertanya "Iya?ko Lu kenal gua?"

Lelaki itu malah tertawa dengan pertanyaan rania tadi "Siapa si yang Ga kenal lu?..Kenalin gua Marvelino,anak IPA kelas 10-1" ucapnya sambil menjulurkan tangannya ke hadapan rania

Rania menerima jabatannya tangan itu "Nama Ko kain pel" setelah mengatakan itu rania berjalan menuju kelasnya dengan tertawa

"Ternyata bener emang nyebelin nih cewe" gumamnya tetapi masih bisa terdengar oleh rania

"Gua denger pel"

Marvel jadi salah tingkah sendiri dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal "eh Engga Ran"

Rania yg mendengar itu dari kejauhan terkekeh,saat rania sudah memasuki kelasnya Alsa memanggilnya dengan semangat "Ran" seru Alsa saat rania memasuki kelas,dan duduk dikursinya. Tetapi tetap fokus pada handphonenya

"Hm?"

Alsa yang tadi sedang melihat handphone pun menaruhnya di mejanya "Lu kan kenal Arfa Farendo anak sebelah kan?"

Rania mengangkat sebelah alisnya mengisyaratkan untuk Alsa melanjutkan perkataannya

"Kita taruhan mau Ga?"

Rania sontak kaget dengan perkataan Alsa "Taruhan?" Tanyanya

Alsa mengganguk semangat "Iya"

"Taruhan apaan?"

Alsa tersenyum mendengar pertanyaan itu dari rania "Ngecairin si es galak,gua liat kayanya Lu suka sm dia." ucapnya sambil mencolek dagu rania

Mendengar ucapan Alsa membuat Rania melotot tajam ke arahnya

"Kaga anjir!"

Melihat hal itu malah justru membuat Alsa tetawa "Makanya gua tantang lu biar Arfa suka sama lu"

"Ha?"

"Mau Ga?"

Rania terdiam sebentar lalu berbicara kembali "Kalo gua bisa,hadiahnya apa?"

"Gua bakal traktir Lu selama 1 bulan distarbucks, kalo Lu bisa ya"

Karena Alsa tau saja kelemahan rania yaitu Starbuck ya rania adalah pencinta minuman berkopi itu yang nikmatnya tiada tara,menurutnya.

"Deal!!"

Haii gimana yang kedua? Happy reading,vote kalo kalian suka yaa

ARFANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang