Ini adalah awal dimana aku bermain dengan yang namanya cinta, Lagi.
Pagi ini rania memutuskan untuk melaksanakan aksinya yang kemarin ia obrolkan dengan Alsa,mengingat hal itu membuat rania tertawa, paling nanti yang suka duluan ,dia. Batinnya berkata.
Saat melangkah ke ke kalasnya rania melihat Arfa yang sedang berjalan entah ingin ke mana
"Haii es"
Tetapi Arfa hanya melirik sekilas kearah Rania,lalu meneruskan jalannya kembali
Rania sontak mengejar Arfa dan menyamakan jalanya "Es,kurang kurangin napa budeknya"
"Lu Inget gua kan?" Lanjutnya
Rania mengulurkan tangannya "Nama gua Rania Riziel Denanta panggil aja Rania" ucap rania sambil tersenyum
Rania menarik kembali uluran tangannya karena Arfa tidak meresponya sama sekali "gua Ingetin aja si Kalo Lu lupa" ucapnya yang diakhiri dengan kekehan
Rania menarik nafasnya lagi dan meneruskan ucapannya "Gua anak IPA kelas 10-2"
Arfa terus berjalan tanpa menghiraukan Rania yang sedari tadi ngoceh
"Es, Hftp——"
Rania terkejut saat tangan besar Arfa mendekap mulutnya ,melihat hal yang baru saja Arfa lakukan,dan menatap Rania dengan tatapan horor, sinis dan benci
"Berisik!!!" Bentaknya
Lalu Arfa melepaskan dekapannya,dan berjalan kembali
"Gila tuh cowo galak banget,gua Ga yakin dia pernah pacaran" gumamnya
"Gua denger!" Teriaknya
"Eh bukan Lu Ko,tuh si ucup" ucap Tania sambil menyenggol ucup yang entah datang dari mana
A-r-f-a-n-i-a
Sepulang sekolah Rania memutuskan untuk ke Starbucks,
karena ia sedang males pulang kerumahSetelah memesan 1 Choco Chips Cappucino,Rania melihat 1 kursi kosong dipojok sana.dan rania memutuskan untuk duduk disitu
Saat rania ingin menuju ke arah kursi tersebut, rania mendengar ada yang memanggil namannya
"RANIAA"
Mendengar namanya dipanggil Rania menengok ke arah belakang,ternyata Marvel yang memanggil namanya
"Lu ngapain kesini?"
Ya ampun pertanyaan paling berfaedah sepanjang jagat raya,oon banget dah ni makhluk,ya gua mau minum lah.dikira gua mau ena ena disini -batin rania
"Mau nyari tongkat Harry poter" jawab rania asal
"Serius kutu kudanil"
"Ya gua mau minum lah,duggong!"
"Ohh,Yaudah sini duduk sama gua aja"
Melihat tempat kosong tadi sudah ada yang nempatin akhirnya rania memutuskan untuk duduk dengan Marvel
"Lu sendirian?" Tanya Rania saat sudah menduduki kursi yang berhadapan dengan Marvel
"Engga gua lagi Nungguin teman gua,bentar lagi dia sampe,gapapa kan teman gua gabung sama kita?"
Rania justru mengerutkan keningnya "gua yang harusnya nanya, Gapapa gua join ni?"
Marvel malah tertawa mendengar pertanyaan dari rania "ya Gapapa lah" dan mendapatkan anggukan dari rania
"Nah noh dia si Curut Australia,sini fa"
Mendengar ucapan Marvel yang berakhir kata "fa" sontak Rania menengok ke arah yang dilihat Marvel dan benar saja dugaan Rania "fa" is Arfa. Shit, ia jadi teringat perkataan Alsa diline saat rania menceritakan hal tadi ke Alsa
"Kayanya Arfa marah banget sama Lu Tan,gara gara Lu ganggu. Dia paling benci sama orang yang ganggu dia, setahu gua"
Rania memikirkan hal itu sedari tadi.kalo Arfa marah besar padanya karena dia berisik dan Menggangu
Rania berusaha menelan salivanya Karena gugup setengah mati
"Sini fa duduk gua tunggu in juga,Oia kenalin nih Rania. Temen sekolah kita yang femous banget,tapi Lu Ga kenal pasti. Nama Gua aja kadang kadang Lu lupa" ucap Marvel panjang lebar dan diakhiri dengan cengegesan
Arfa melirik sebentar lalu mengerutkan keningnya "oh" ucapnya lalu memfokuskan kembali ke handphone di tangannya
Rania yang mendengar ucapan yang baru saja Arfa lontarkan membuat Rania sontak menyedot minumannya sampai habis
Marvel yang menyadari hal tersebut pun heran "Lu kenapa Ran?"
"Eh..eng-engga papa"
"kita sama dia?" Pertanyaan Arfa yang entah kesiapa
Rania melirik ke Arfa dengan hati hati "Gapapa kan gua gabung sama kalian?"
"Gapapa Ko Ran,santai aja" berharap yang menjawab adalah Arfa tetapi malah si kain pel
"Eh gua pesen dulu ya,Lu mau nitip kaya biasa fa?" Arfa mengangguk menyetujui ucapan Marvel dan Marvel langsung pergi ke arah kasir
Mampus gua mau ngomongin apa sama si es galak, sial nih Marvel -batin rania
Setelah Marvel pergi,Arfa memfokuskan kembali ke handphonenya dan bermain game.membiarkan Rania kesepian dan kebinggungan seperti bayi cicak
Rania memberanikan diri untuk menanyakan hal yang dari tadi mengganggunya "Mm...F..fa gua boleh minta id lu ga?"
Tetapi yang ditanya tetap fokus ke game di handphonenya
Merasa diabaikan,Rania menghelang nafasnya dan memutuskan untuk pulang saja
"Gua balik duluan ya fa,sampe in juga salam gua ke Marvel kalo gua balik"
Tetap saja yang ditanya malah diam saja,dan fokus ke game di handphone nya
Rania mengenduskan nafasnya kasar saat sudah keluar dari Starbucks
"Ngeselin banget dah tuh cowo,kalo Ga karna Starbucks gratis 1 bulan mah,gua ogah deketin dia....."
Rania melihat ke arah langit "Yah udah sore. Mendung lagi,apes banget gua.gara gara es galak nih sial" ucap Rania setelah melihat awan yang sudah mulai kegelapan karena akan turun hujan
Rania menaiki motor sport merahnya dan mengendarainya dengan cukup kencang karena melihat awan juga kesal ingin menumpahkan semua dukanya
Ternyata kesialan Rania bertambah,motornya tiba tiba mogok di saat langit sudah menuangkan semua dukanya
Terpaksa Rania mendorong motornya dengan kebasahan karena duka langit
Disisi lain,Arfa masih melihat rania yang menurutnya sangat bodoh pake banget.
Arfa mengikuti rania karena perintah Marvel, karena rania diabaikan oleh Arfa. Dan Marvel menyuruhnya untuk minta maaf ke rania, dengan ribut dan akhirnya Arfa mengikuti rania
Rania yang sedang menunduk dan mengira hujan sudah berhenti,lalu rania menatap keatas dan ternyata itu bukan hujan yang berhenti tetapi payung hitam yang menutupi dirinya
"bodoh!!"
Hai ini yang ketiga,gimana? Vote ya kalo kalian suka Happy reading love you

KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANIA
Ficção AdolescenteKu kira...pertemuan kita akan berlalu begitu saja..dan tidak terjadi apa apa..ternyata aku salah #Arfa Ku kira... pertemuan kita tidak menjadi cerita yang rumit...dan membahagiakan seperti ini... #Rania Dan pada akhirnya pertemuan ini..menjadi kisah...