Sampai kapan aku harus menutupi perasaan ini?
Rania sedang berjalan ke ruang guru untuk mengambil map pak Maman.sebenarnya ini tugas abil,namun Abil sedang merangkum.alhasil Rania yang harus mengambil mapnya pak maman
"Eh tadi map IPA pak Maman yang warna apa ya" ucap Rania sambil mencari cari map yang ia inginkan
"Yang mana ya" rania masih mencari mapnya di meja pak Maman
"Hm"
Rania terkejut dan tidak sengaja menjatuhkan beberapa map pak Maman,dan buru buru mengambilnya
Rania menoleh ke arah Arfa "ngagetin banget si lu" ucapnya sambil merapihkan kembali map yang dijatuhkannya tadi
Tetapi yang di ajak ngomong malah diam aja,dan membuat ruangan ini hening seketika
Tiba Tiba Marvel datang dan menepuk pundak Arfa tetapi ia tidak menyadari keberadaan rania "Fa Lu udah nemuin map bu yun-eh rania"
Rania hanya tersenyum tetapi sudah membuat setiap lelaki melihatnya pasti akan JATUH CINTA
"Udah Ran jangan senyum terus nanti ada yang kena serangan jantung" Marvel terkekeh
Rania yang mendengar ucapan Marvel justru tertawa "Hehehe,gua udah ketemu ni yang gua cari,gua duluan ya vel, fa" ucapnya lalu meninggalkan mereka berdua
"Oke" Tinggala Arfa dan Marvel diruang guru
Marvel menghadap Arfa dan bertanya "Udah ketemu fa?" Arfa hanya menggeleng singkat,lalu meneruskan kembali aktivitas mereka untuk mencari map bu yuni
"Arfa Marvel!!" Sontak Arfa dan Marvel menengok ke sumber suara
"Andira,ngapain lu kesini?" Tanya Marvel sambil mengerutkan keningnya heran
Andira menghampiri dua sejoli ini "Gua disuruh kesini sama bu Yuni katanya Lu berdua lama benget nyari map doang"
Arfa berjalan keluar sambil memegang map yang sudah dia temukan
Marvel yang melihat hal tersebut hanya menghelang nafasnya sambil geleng geleng kepala "Tuh kan udah ketemu Ga bilang bilang,untung sayang"
Andira melirik Marvel ngeri "Jiji gua vel" ucap andira yang berada disampingnya
A-r-f-a-n-i-a
Sesampainya di kelas Rania langsung menghampiri meja Abil untuk memberikan map pak maman yang tadi ia cari di ruang guru
"Nih Bil" ucap rania sembari mengasih map yang ada digenggamannya ke Abil
Abil melirik ke arah rania lalu tersenyum dan mengambil map itu dari genggaman rania "Thanks rania"
"Hm" ran berjalan meninggalkan meja Abil dan menghampiri Alsa yang sedang fokus dengan handphonenya
Alsa yang menyadari ada seseorang yang sedang duduk di sampingnya pun menoleh sebentar lalu memfokuskan kembali ke handphonenya "Dari mana Lu Ran?" Tanya Alsa yang masih menatap handphonenya
"Keruang guru" ucap Rania yang langsung fokus ke buku tulis dihadapanya sekarang
Alsa meletakan hpnya lalu fokus menatap rania "Arfa gimana?" Tanyanya sambil tersenyum dan menaik turunkan alisnya
Rania yang mendengar pertanyaan dari Alsa pun heran "Ko ke Arfa?"
Alsa memutar bola matanya "Lu lupa taruhan kita ya?" Dan diakhri dengan kekehan
Rania menghelang nafasnya sebentar lalu melanjutkan perkataannya "Gimana mau pedekate,gua aja bakalan jadi babu dia satu minggu ini" jawab rania yang masih fokus ke buku di depannya

KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANIA
Ficção AdolescenteKu kira...pertemuan kita akan berlalu begitu saja..dan tidak terjadi apa apa..ternyata aku salah #Arfa Ku kira... pertemuan kita tidak menjadi cerita yang rumit...dan membahagiakan seperti ini... #Rania Dan pada akhirnya pertemuan ini..menjadi kisah...