Arfania-12 (NGINEP?)

51 2 1
                                    

Seiring berjalannya waktu aku tidak sadar kalau perasaan ini makin membuat ku tidak ingin kehilangan mu

Saat mereka berdua sudah sampai dihalaman depan rumah rania,Arfa binggung, rumah gede tapi sepi bgt

Rania yang melihat ekspresi Arfa pun akhirnya berbicara "Mamah papah gua lagi keluar kota terus Kaka gua lagi nginep dirumah temennya"

"Yaudah yu lah masuk" ajak rania sambil menarik tangan Arfa

"Asalamualaikum bi mumun" teriak Rania saat mereka sudah memasuki kedalam rumah rania

"Eh non rania udah pulang?" ucap bi mumun dan rania mengecup tangan bi mumun Arfa yang melihatnya heran kenapa rania salim ke pembantunya sedangkan sama mamahnya sendiri dia cuek banget

Bi mumun menoleh ke arah Arfa dan bertanya kepada rania "Loh ini siapa non?" Tanya bi mumun

Arfa melirik tak suka ke arah bi mumun,karena terlalu muda untuk menjadi pembantu. Menurutnya

Tetapi Arfa merasa tidak enak dan tetap salam ke bi mumun "Saya Arfa" ucap Arfa

Bi mumun ber o ria dan mengangguk mengiyakan "ya sudah bibi buatkan makanan dulu ya non nanti bibi antarkan"

"Oke bi"

Setelah bi mumun sudah pergi kedapur tinggalah Arfa dan rania,rania mengajak Arfa untuk pergi ke ruang tamu "Kita mulai dari bab 1" ucap rania sambil membuka bukunya

"Udah hafal"

Rania melirik Arfa dan memutar bola matanya "Ck sombong Lu"

"Ajarin gua yang ini dah,gua agak binggung" tanya rania ke Arfa sambil menunjuk soal yang ia maksud

Arfa melirik soal yang ditunjuk rania dan memutar bola matanya malas "Katanya pinter!soal gini aja ga ngerti!!" Bentak Arfa

"Yaudah kalo Ga mau ngajarin" ucap rania sambil menjauhkan badanya,tetapi Arfa menahannya dan menariknya agar lebih mendekat

"Gausah sok ngambek!" Ucap nya sambil menatap rania

Rania melihat ke arah Arfa dan terdiam sejenak setelah sadar akhirnya rania menjauhkan tubuhnya dan memalingkan wajahnya "Si-siapa yang ngambek,yeh" jawab rania gugup

Arfa mengerutkan keningnya dan bertanya "Kenapa blushing?"

Rania memegang wajahnya dan merasa pipinya panas dan kemerahan sial, batin Rania sambil memegang pipinya

"Cepet mau gua Ajarin ga!??" Bentak Arfa

"Lu kenapa si suka banget ngebentak?!" Kini giliran rania yang meninggikan suaranya

Yang ditanya malah fokus ke buku yang ada dihadapanya lalu menjawabnya dengan santai "Enak"

"Serahh!" Rania pun meninggalkan Arfa dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil beberapa snack dan beberapa minuman karena bi mumun belum selesai selesai masaknya udah Laper duluan

"Sialan ya Arfa,masa si gua suka sama tu orang" ucap rania kedirinya sendiri

A-r-f-a-n-i-a

Tanpa mereka sadari sudah pukul 11:00 malam dan di luar sedang hujan entah sudah berapa lama hujan itu turun alhasil Arfa tidak bisa pulang kerumah

"Udah nginep aja den" ucap bi mumun yang sedang menghampiri mereka di depan pintu

"Iya fa udah malem,ujan juga" kini giliran rania yang berbicara

Seperti tidak ada pilihan lain Arfa pun menghelang nafas dan mengiyakan tawaran rania untuk bermalam di rumahnya toh besok libur juga

ARFANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang