Apa aku harus bodoh dulu agar aku terlihat oleh mu?
Rania kaget karena melihat Arfa yang menghampirinya dan membentaknya "Eh..Em..l..lu ngapain disini?" Tanya Rania gelagapan
Arfa memutar bola matanya malas "Lu yang ngapain disini!!" ucap Arfa dengan nada membentak
Ya Arfa yang menutupi duka langit dari rania dengan payungnya
Merasa tidak terima karena dari tadi Arfa yang selalu membentaknya rania pun tidak mau kalah "Gua mau pulang lah,motor gua mogok. lu Ga liat?"
Arfa memutar bola matanya saat mendengar ucapan Rania
"Bodoh!" Rania yang mendengar ucapan Arfa pun mengalihkan pandangannya ke arah lain
Rania menatap Arfa kembali "Lu ko tiba tiba perhatian sama gua"
"Perihatin!!"
Rania memutar bola matanya malas
"Masuk" Perintah Arfa yang tidak ingin ditolak
Rania mengerutkan keningnya "Eh- masuk mobil Lu?"
"Ck..Masuk!"
"Lu ga mau nyulik gua kan?"
"Yaudah gua tinggal!" Arfa masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan Rania
"Iya iya"
Saat memasuki mobil Arfa,rania binggung gimana masukin motornya kedalam mobil arfa, bukannya norak cuma rania tidak tega melihat betty kehujanan seperti itu
Lalu ia menanyakannya ke arfa
"Em- fa,motor gua gimana?nanti Betty meriang" ucap rania sambil menatap Betty sedihBodoh,Arfa tidak menghiraukan pertanyaan rania ia justru menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya
Rania pun panik karena motor kesayangannya ditinggal "Loh fa Ko motor gua ditinggal?"
Arfa tetap tidak menjawab pertanyaan dari Rania,justru Arfa mengambil handphonenya dan menelefon seseorang
"Hallo,pak Dadang? Motor teman saya mogok,bisa di jemput Ga? Nanti saya kirim alamatnya dan nanti saya ambil dibengkel bapak"
"Makasih pak"
"Makasih ya" ucap Rania sambil cengengesan kaya anak kecil baru dikasih es cream
AC dimobil Arfa tambah dingin ditambah badan rania yang basah karena hujan tadi membuat Rania memeluk badanya yang langsing
"Kenapa lu?"
Pake ditanya lagi mass kedinginan ni -batin Tania
Tetapi kata kata itu tidak dapat keluar dari mulut tania
"Lagian bodoh banget si Lu!" bentak Arfa lalu memutar bola matanya malas
Rania yang melihat Arfa yang sedang membuka jaketnya pun menatap Arfa ngeri "mau ngapain lo?" Ucap rania was was
Arfa justru mengerutkan keningnya heran sambil tetap membuka jaketnya "paan si lo! Geer banget!"
"Pake ni " lanjut Arfa sambil menyodorkan jaketnya ke Rania, membuat rania menelan salivanya
"sialan,geer banget si gua"
"Ko diam?pakai jaket Ga bisa?" Bentak arfa
"Em-"
"Jangan mikir kalo gua bakal makein!" Bentaknya lagi
Sial,emang keliatan banget apa muka gua kalo kepingin dipakein
"Iyaa"
Melihat sudah terasa hangat Tania memejamkan matanya membuat Arfa menarik sudut bibirnya dan tersenyum tipis sangat tipis, mungkin kalo ada yang liat tidak merasa kalo Arfa sedang senyum
"Ngapain gua senyum sial" -batin arfa
Melihat dirinya bodoh senyum sendiri akhirnya Arfa membangunkan rania
"Bangun" Arfa memukul mukanya Rania.gada lembut lembutnya ya mas. dan, Rania membuka matanya
"Udah sampai?" Ucap rania sambil megucak mata dengan tangannya
Arfa yg mendengar itu pun memutar bola matanya malas "Gimana sampe,Lu ga kasih tau alamat Lu!!!"
"oh iya ya" ucap Tania sambil cengengesan
"Bodohnya kurangin"
"Lurus terus belok kiri blok c4"
Arfa mengikuti ucapan Rania,dan setelah beberapa menit mereka sudah sampai di depan rumah Rania
"Em- fa,motor gua?"
Arfa tidak menjawab dan menyuruh Rania turun dan Rania turun dan pasrah dengan motornya
"Balikin jaket gua besok" lalu Arfa meninggalkan Rania
Arfa memasuki mobilnya "cukup ini aja gua bantu lu" ucapnya didalam hati
Rania memasuki rumahnya yang bak istana, Rania memutuskan untuk ke dapur terlebih dahulu. Dan membuka kulkas lalu mengambil sebatang cokelat dan susu cokelat juga
"Non Rania ko baru pulang?" Rania memutar badannya dan salam ke bi Mumun,seberanya nama asli bu mumun adalah Munica Munthia bagus ya. Tetapi dipanggil bi mumun sama Rania. Aduh neng
"Mau makan atau ganti baju dulu non?"
"Makan aja dulu deh bi"
"Sebentar ya, bibi buatkan dulu" ucap bi mumun sambil mengelus rambut Rania, dan rania tersenyum sangat manis sekali. Lalu duduk dikursi meja makan. Dan melahap cokelat dan susunya tadi
Karina tersenyum saat melihat keakraban rania dan bi mumun. Karina tidak pernah mengelus kepala Rania, selalu saja ditepis oleh rania
"Kamu ko baru pulang ran? Loh ko bajumu basah Ran?" Tanya Karina saat menuruni tangga dan menghampiri Rania
"Bi nanti ke kamar Rania aja ya,Rania mau mandi dulu" Rania mengambil roti,cokelat, dan susu lalu berjalan menaiki tangga. Meninggalkan Karina dan bi mumun
Karina hanya menghelang nafasnya lembut, saat melihat putri kesayangannya seperti itu
"Sabar ya bu, mungkin belum waktunya" ucap bi mumun sambil mengusap pundak. Menenangkan
Haii ini yang keempat gimana? Maaf pendek:) Banyak banget kejutan dinext Partnya makanya ikutin terus ya Ok.happy reading, vote juga ya kalo kalian sukai
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANIA
Teen FictionKu kira...pertemuan kita akan berlalu begitu saja..dan tidak terjadi apa apa..ternyata aku salah #Arfa Ku kira... pertemuan kita tidak menjadi cerita yang rumit...dan membahagiakan seperti ini... #Rania Dan pada akhirnya pertemuan ini..menjadi kisah...