Jimin bersumpah tidak melihat kehidupan seseorang menjadi seberantakan ini, karena bahkan Taehyung yang dijuluki si bodoh dan idiot memiliki rumah yang lebih rapi dibanding sosok kim Namjoon yang saat ini memilih bergelung di ranjangnya alih-alih menyambut tamunya.
"Yoongi sudah pulang dari rumah sakit dan aku pikir, dia mulai ingat siapa dia dan semuanya."
Jimin langsung mengatakan maksudnya, dia tidak ingin berbasa-basi lagi, karena Jimin merasa jika semuanya selesai dengan cepat maka semuanya akan berakhir dengan cepat pula.
"Aku tidak mau menemui Yoongi."
"Aku tahu, tapi ini demi Jungkook , demi nama baiknya dan demi kebenaran. Aku pikir, setelah Jungkook meninggal, perjuangan kita belumlah berakhir, karena bahkan sampai saat ini Taehyung masih memperjuangkan harapannya."
"Maksudmu harapan kosong?" Kim Namjoon bangkit dari posisinya lantas menatap dengan tatapan lelah kepada Jimin dan Hoseok.
"Yoongi akan menghina appaku lagi, dan aku akan merasa bersalah lagi, bahkan kematian appa tidak mengurangi rasa bersalahku."
"Sekarang, lupakan rasa bersalah itu ... semuanya akan menjadi baik setelah semua misteri ini kita pecahkan."
"Jimin-ah ... Hoseok-ah ... kalian tahu apa yang aku pikirkan?"
"Apa?"
"Bahwa pelaku sebenarnya adalah Taehyung."
Sejenak keadaan hening, ada rasa percaya dan tidak percaya di benak mereka, karena yang mengetahui persis isi bukti itu adalah Yoongi dan saat ini Yoongi masih dalam pemulihan setelah kecelakaan.
"Aku curiga bahwa Taehyung tidak mengalami keterbelakangan mental, tapi jiwanya yang cacat di mana ada jiwa psikopat di dalamnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Hujan (FF BTS)
FanfictionIni tentang seseorang yang menunggu hujan, mencoba menagih janji kepada seseorang yang menjanjikan akan pulang saat hujan. FF ini ada rules dan challengenya.. wkwk