B

478 104 8
                                    

Lembar berikutnya kembali terbuka oleh bayu yang bertiup begitu lembut, suasana itu semakin hening.

Rasanya menyakitkan, paman itu memukulku hingga rasanya tulang-tulangku mau lepas. Taehyung hyung menangis meraung di posisinya yang terikat di kursi. 

Aku berusaha mengatakan bahwa aku baik-baik saja, namun Taehyung hyung tidak peduli, belum lagi dengan air yang menghujani tubuhku yang sudah berdarah sana-sini. Aku yakin sekali, kalau Taehyung hyung akan sangat takut dengan hujan. 

Dan aku pikir, ini tidak akan terjadi sekali dua kali, paman jahat itu selalu memukulku dan membiarkan Taehyung hyung histeris dan nyaris kehilangan akal. Kami menjadi terlihat seolah kelinci percobaan yang berkualitas. 

Paman itu adalah seorang polisi, dan memiliki istri seorang dokter bedah. Aku pernah menjadi korban pisau bedah milik istri paman itu dan rasanya masih menyakitkan bagiku.

Aku tidak pernah mengerti maksudnya, namun begitu semua itu berlalu setelah tiga tahun lamanya, aku mulai mengerti. Kepribadian Taehyung hyung mulai berubah, ada satu waktu dimana aku tidak mengenalnya dan ada satu waktu di mana Taehyung hyung tetap menjadi manusia istimewa dengan keterbelakangan mentalnya. 

Paman itu memanfaatkan Taehyung hyung menjadi pembunuh ulung dengan aku sebagai pancingannya. 

Aku tidak suka, Taehyung hyung membunuh orang bahkan meskipun itu penjahat sekali pun.

Bahu Jimin bergetar membacanya, rasanya menyakitkan saat membaca kata demi kata, lantas Jimin berbalik dan menatap Taehyung yang memandang kosong ke arah Jungkook yang tenggelam di cairan di dalam kotak. Jasad itu masih utuh, meskipun diam dan tentunya sudah tidak bernyawa. 

Menunggu Hujan (FF BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang