Sebentar Lagi

57.3K 8.2K 727
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Aisyah berlari menghampiri Ali yang tengah mengobrol dengan Danang.

"Kakek Ali kakek Ali," serunya membuat pembicaraan Danang dan Ali tentang Arion dan Delisha yang hendak melangsungkan pernikahan satu minggu lagi terhenti.

"Ada apa sayang?" Ali sudah hendak membawa tubuh mungil Aisyah ke dalam pelukannya tapi urung saat si kecil Aisyah mundur beberapa langkah, menandakan kalau dia tidak ingin dipeluk, "Kenapa Aisyah tidak mau dipeluk kakek Ali?"

Aisyah mengerjap-ngerjapkan matanya, menatap Ali dengan pandangan yang sungguh demi apapun membuatnya terlihat begitu menggemaskan, "Kakek Ali, Aisyah mau tanya," bukannya menjawab pertanyaan Ali, si kecil Aisyah malah berniat bertanya.

Ali tersenyum, "Tanya apa?"

"Sebental lagi itu belapa hali?"

Dahi Danang dan Ali kompak berkerut.

"Mama bilang sebental lagi Aisyah, Mama dan Papa bakal tinggal baleng tapi ini udah..." Si kecil Aisyah menghitung hari dengan kesepuluh jari tangannya, "hali Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Labu, Kamis, Jumat, telus Sabtu lagi, Minggu lagi... Udah banyak halinya tapi kok Papa belum dateng-dateng sih. Emang sebental lagi itu belapa hali?"

"Cucumu sangat pintar," puji Ali pada Danang. Dia mengulurkan tangannya ke arah Aisyah, "Peluk kakek Ali dulu baru nanti kakek akan menjawab pertanyaanmu."

Aisyah tidak langsung menuruti permintaan Ali, kepalanya menoleh ke arah Danang, "Apa Aisyah halus peluk kakek Ali?"

Danang mengangguk sambil tersenyum. Si kecil Aisyah pun akhirnya mau memeluk Ali, "Dapat memeluk Aisyah jadi membuatku ini cepat-cepat punya cucu."

"Segera nikahkan Shaka agar kau segera mendapatkan cucu."

"Calonnya masih di bawah umur," jawab Ali sambil tertawa geli dan Danang pun ikut tertawa.

"Kau yakin ingin menjodohkan Shaka dengan Shabiya?"

"Shaka mencintai Shabiya dan Zahra sangat berharap kalau keduanya dapat bersatu. Dia tidak mau kehilangan Shabiya jadi tidak ada yang membuatku tidak yakin untuk menjodohkan Shaka dengan Shabiya."

"Kakek Ali apa jawabannya?" Si kecil Aisyah mengerucutkan bibirnya. Dia kesal karena sedari tadi terabaikan oleh Ali dan Danang yang malah membicarakan tentang Shaka dan Shabiya.

***

Di kamar Delisha menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya memutuskan untuk menghubungi Reza yang sudah lebih dari satu minggu meninggalkan rumah. Reza marah besar saat Delisha memutuskan untuk menikah dengan Arion.

"Kau taruh dimana otakmu, Kak? Apa kau lupa? Bajingan itulah yang telah memperkosamu. Sampai kapanpun aku tidak akan merestui kau menikah dengannya, aku tidak sudi Aisyah memiliki ayah macam dia dan aku tidak sudi memiliki kakak ipar macam dia," itulah kata-kata yang Reza katakan dengan penuh amarah sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah. Meskipun dia sudah tahu sekarang Reza ada dimana tapi tetap saja dia merasa khawatir.

"Assalamualaikum," suara Reza yang mengucapkan salam melalui sambungan telepon membuat seulas senyum tipis menghiasi wajah Delisha. Akhirnya Reza mau mengangkat teleponnya. Beberapa hari yang lalu Reza terus saja mereject panggilannya.

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang