بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Hari berlalu bagaikan anak panah yang dilontarkan dengan begitu kencang. Tidak terasa waktu Arion untuk menghafal 30 juz dan 1000 hadis tinggal tujuh hari lagi. Arion sudah mampu menghafal 18 juz dan 1000 hadis, jadi tinggal 12 juz lagi yang harus dia hafalkan. Keyakinan Arion sedikit mengendur saat dia mengalami kesulitan untuk menghafal surah Asy-Syu'ara di juz 19. Dia tidak dapat mengetahui apa penyebabnya padahal sebelumnya proses menghafalnya sangatlah lancar.
Kata Reza hal itu terjadi karena ayat di surah Asy-Syu'ara antara satu dengan yang lainnya sangat mirip (mutasyabihat) dan Reza memberikan solusi untuk memberi tanda-tanda di mana titik perbedaan antara ayat tersebut dengan ayat yang mirip atau tulislah di sebelah pinggir mushaf, di surat mana dan ayat mana kemiripan ditemukan. Itu bertujuan agar memiliki catatan ayat-ayat yang mirip di pinggir mushaf. Arion telah melakukan itu, namun tetap saja dia tidak mampu menghafalnya.
Apa mungkin Allah tidak meridhoi dia berjodoh dengan Delisha hingga kini dia sangat kesulitan untuk menghafal juz 19? Bila itu terjadi bagaimana nasib calon buah hatinya yang kini tengah dikandung oleh Delisha. Dulu dia pernah berjanji pada dirinya sendiri kalau kelak dia akan menjadi Ayah yang baik untuk anak-anaknya. Dia tidak mau anak-anaknya merasakan apa yang dulu pernah dia rasakan saat kecil. Hidup tanpa Ayah.
Tanpa seorang yang tahu termasuk ibunya bila hari Ayah tiba dia dan Ariesta selalu menangis di belakang sekolah. Setegar apapun mereka dulu tetap saja mereka hanyalah anak kecil yang membutuhkan sosok Ayah di samping mereka. Ibu mereka memang melimpahi mereka dengan kasih sayang yang tiada tara namun tetap dia dan Ariesta membutuhkan kasih sayang seorang Ayah.
Rasa sakit selalu Arion dan Ariesta rasakan bila ada temannya yang bertanya, "Kenapa kalian tidak punya Ayah? Kemana Ayah kalian? Apakah Ayah kalian meninggalkan kalian?" Meskipun dia dan Ariesta selalu dapat menjawab pertanyaan itu dengan tenang dan dengan senyuman namun sebenarnya hati mereka hancur. Dia tidak mau kelak anaknya merasakan hal itu. Anaknya harus hidup dalam keluarga yang utuh. Anaknya harus mendapatkan kasih sayang dari dirinya dan Ibunya jadi bagaimanapun juga Delisha harus menjadi istrinya.
Arion meraih ponselnya yang bergetar.
"Hari ini Nona Delisha memiliki jadwal pemeriksaan kehamilan pada pukul 10 pagi di klinik Bunda dan Anak," ucap Monica tanpa basa basi saat Arion telah mengangkat panggilannya.
Arion langsung melirik jam tangan Patek Philippe yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, "Aku akan menemuinya disana," ucap Arion sebelum menutup teleponnya.
Sebelum pergi meninggalkan kantornya dia meminta Alisa untuk mengalihkan segala pertemuan penting yang harus dia hadiri hari ini kepada Tirta.
***
Delisha tersenyum. Matanya berkaca-kaca saat melihat ke layar monitor yang memperlihatkan keadaan janinnya yang terlihat begitu kecil. Rasa bahagia dan sedih menjadi perpaduan yang begitu menyesakkan dadanya. Sebentar lagi dia akan menjadi seorang ibu namun dia tidak pernah mengira kalau ternyata takdirnya untuk menjadi seorang ibu harus dia lalui dengan cara yang menyakitkan seperti ini.
Nayla yang untuk kali ini kembali menemani Delisha melakukan pemeriksaan membelai lembut bahu Delisha, "Janinmu sangat sehat dan tentu kesehatannya sangat tergantung padamu. Jagalah kesehatanmu demi calon buah hatimu."
Delisha mengangguk lemah. Matanya masih menatap ke arah layar monitor yang masih menunjukkan keadaan janinnya.
Di luar Arion berdiri tepat di depan pintu pemeriksaan. Rasanya ingin sekali dia masuk ke dalam ruangan itu untuk melihat keadaan Delisha dan calon buah hatinya, namun tentu dia tidak bisa melakukan itu karena bila dia melakukannya Delisha pasti akan marah padanya. Dan kebencian Delisha padanya akan semakin bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | END
SpiritualSequel Air Mata Cinta | Dewasa Demi rasa yang tersimpan di dalam hatinya dia melampaui batasan. Dia menghalalkan cara yang tak seharusnya dia lakukan untuk dapat memiliki dia yang dicintai. Dengan teganya dia menodai dia yang dicintainya. Berharap...