30 Juz 1000 Hadis

44.4K 6.5K 587
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Bila kamu tidak menyukainya maka tolaklah secara baik-baik, Delisha. Jangan kamu mempermainkan hatinya," Perkataan itu didengar oleh Delisha terucap dari bibir Ibunya saat mereka baru saja sampai di rumah.

"Siapa yang hendak mempermainkannya?"

"Kamu memberikan syarat yang sudah pasti tidak akan mampu dipenuhi oleh Nak Arion. Dia baru saja kembali pada Islam. Dia belum mampu membaca Al Qur'an tapi kamu malah memintanya untuk menghafal Al Qur'an dalam waktu 30 hari di tambah lagi kamupun meminta dia untuk menghafal 1000 hadis. Kenapa barusan kamu tidak langsung menolaknya saja secara baik-baik itu jauh akan melegakan hatimu dan hatinya?"

"Bila memang dia bersungguh-sungguh ingin menghalalkanku aku yakin dia pasti mau berjuang. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Bila Allah meridhoi aku dan dia bersatu dalam wadah pernikahan aku yakin Allah pasti mempermudah lidahnya untuk dapat menghafal 30 juz dan 1000 hadis," ucap Delisha tidak seiring dengan apa yang terukir di dalam hatinya. Dia berharap kalau Arion tidak akan mampu memenuhi syaratnya karena bila syarat itu tidak terpenuhi tanpa harus dia yang menolak Arion sendirilah yang akan memilih untuk mundur.

Reza yang baru masuk ke dalam rumah langsung menyahut ke dalam obrolan kedua orangtuanya dan Kakaknya, "Bang Rion pasti mampu memenuhi syarat yang Kak Delisha berikan. Aku yakin itu. Karena menurutku Bang Rion seperti William James Sidis, anak ajaib Amerika yang lahir pada tahun 1898 di New York. Yang memiliki IQ 195 dan bisa membaca koran pada saat berusia 18 bulan dan ketika usianya menginjak delapan tahun, ia mampu berbicara delapan bahasa. Ia menjadi mahasiswa Harvard saat usianya baru 11 dan lulus cum laude pada usia 16. Saat menginjak usia dewasa, ia mampu berbicara dalam 40 bahasa dan mahir di matematika rumit. Sedangkan Bang Rion sendiri yang sekarang usianya baru mau menginjak 27 tahun sudah mampu menguasai 17 bahasa asing dan salah satu bahasa yang Bang Rion kuasai adalah bahasa Arab. Bang Rion menyelesaikan strata satunya di Harvard Graduate School of Business pada saat usianya 18 tahun dengan predikat summa cum laude. Namun setelah itu Bang Rion memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Aarhus University, Denmark. Di usia 20 tahun Bang Rion sudah dapat membangun perusahaan yang bergerak di bidang IT dengan kedua tangannya sendiri tanpa bantuan kedua orangtua angkatnya. Penghasilan perusahaannya mencapai 1,8 miliar dollar atau setara dengan 23,8 triliun rupiah. Ketika kedua orangtua angkatnya meninggal dialah yang menjadi direktur utama di perusahaan multinasional milik kedua orangtua angkatnya. Padahal saat itu usianya belum genap 25 tahun."

Citra dan Danang bukan main terkejutnya. Mereka tidak menyangka kalau Arion sejenius dan sekaya itu. Mereka kira Arion hanyalah pengusaha muda biasa seperti Adnan. Citra dan Danang pun tidak menyangka kalau Arion menguasai bahasa Arab. Ternyata selama ini hanya sedikit yang mereka tahu tentang Arion.

"Bukan hanya itu..."

"Sudah cukup. Kenapa kamu terus memujinya?" ucap Delisha memotong ucapan Reza. Bila kedua orangtuanya merasa kagum atas prestasi yang dimiliki oleh Arion namun tidak dengan Delisha. Apapun prestasi yang dimiliki oleh Arion sama sekali tidak membuatnya kagum. Mau Arion pengusaha kaya raya atau raja Arab sekalipun Delisha tidak peduli. Di matanya Arion hanyalah laki-laki bajingan yang tidak memiliki hati nurani.

"Agar Kak Delisha tahu kelebihan Bang Rion yang jauh di atas Kak Adnan."

Delisha mengepalkan tangannya, "Hanya kelebihannyakah yang kamu tahu. Bagaimana dengan kekurangannya? Kejahatan apa sajakah yang telah dia lakukan selama ini?"

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang