Menjemput Cinta

44.7K 6.1K 393
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Hari ini tepat 30 hari Arion dan Sadewa telah menjadi seorang muslim dan tepat hari ini juga Arion mampu menghafal 30 Juz dan 1000 hadis. Ilham yang senantiasa menjadi tempat Arion membagi dukanya dan tempat menyetorkan hafalannya memeluk Arion dengan erat. Kebahagiaan dia rasakan saat Arion mampu menuntaskan hafalannya meskipun kemelut di hatinya belum kunjung berakhir.

Sampai sekarang belum ada tanda-tanda kalau keluarga Delisha melaporkannya ke pihak berwajib. Namanya masih bersih tak bernoda.

"Aku rasa mereka tidak membawa kasus ini ke pengadilan," ucap Ilham kepada Arion. Matanya menatap ke arah putra sulungnya yang kini sedang bermain mobil-mobilan dengan Sadewa ditemani oleh istrinya yang duduk di samping mereka.

"Kenapa mereka tidak melaporkanku?"

"Seperti dugaanku tempo hari mereka ingin menutup aib yang menimpa putri mereka dengan serapat-rapatnya. Bukan karena alasan ingin melindungi nama baik mereka karena kalau memang itu tujuan mereka sudah pasti mereka akan memintamu untuk menikahi putri mereka tapi mereka melakukan hal itu karena tidak ingin adanya sorotan media pada putri mereka. Wanita yang kau cintai memang bukan artis tapi kasus yang menimpanya sebagai wanita bercadar akan menjadikan dia buah bibir dimana-mana, belum lagi statusmu yang menjabat sebagai pemimpin perusahaan multinasional yang kini tengah sangat bersinar di Asia pasti media akan berusaha untuk dapat mengekspos kasusmu ke khalayak ramai. Sepertinya itulah yang mereka hindari. Mereka mempunyai hati yang luas. Meskipun aku belum pernah berjumpa dengan mereka aku yakin mereka adalah keluarga yang begitu mengangumkan."

"Ya mereka keluarga yang begitu mengangumkan."

Ilham menepuk bahu Arion, "Sekarang tugasmu, teruslah perbaiki diri. Jangan pernah berhenti meskipun kau merasa lelah. Jangan memilih untuk berputar arah meskipun kau dilanda kebingungan tapi teruslah melaju ke jalan yang Allah ridhoi. Ingatlah kalau jodoh tidak akan lari kemana. Dia pasti akan menjadi milikmu. Oh iya katanya hari ini Nickhun akan ke Jakarta. Bagaiman kalau kita mengadakan reuni. Aku, kau, Tirta dan Nickhun? Pasti seru. Kita sudah jarang sekali berkumpul. Terakhir berkumpul saat pernikahanku kan?"

Arion tersenyum. Seketika ingatannya kembali ke masa kuliah. Diantara mereka berempat tentu dialah yang paling muda. Selisih umurnya dengan ketiga sahabatnya dua tahun. Dia masuk ke Harvard Graduate School of Business saat usianya baru 16 tahun dan dia dapat menyelesaikan pendidikannya di sana dalam waktu kurang dari tiga tahun. Sedangkan Ilham, Tirta dan Nickhun kompak dapat menyelesaikan pendidikan mereka dalam waktu tiga setengah tahun dan merekapun kompak melanjutkan strata dua disana beda dengan Arion yang lebih memilih untuk melanjutkan strata dua di Denmark. Mereka sempat marah dan berkata kalau Arion tidak setia kawan. Mentang-mentang lulus duluan lantas kabur ke Aarhus, Denmark. Namun tentu kemarahan mereka  hanya sekejap.

Saat liburan semester tiba biasanya mereka bertigalah yang akan mengunjungi Arion yang menetap di kota Aarhus. Dan di apartemen kecil milik Arion di Aarhus mereka merancang cita-cita. Arion ingin membangun usaha di bidang IT karena memang itulah peluang usaha yang paling menjanjikan, Ilham masih konsisten dengan keinginannya yang bercita-cita ingin membangun usaha rumah makan Padang hingga go internasional dengan alasan dia sangat suka makan nasi Padang, cita-cita Ilham ini selalu diledek oleh Nickhun dan Tirta. Mereka selalu kompak berkata kalau cita-cita Ilham benar-benar tidak elite namun sekarang Ilham bisa membuktikan pada keduanya kalau cita-cita tidak elitenya dapat menghasilkan uang hingga triliunan rupiah sedangkan Nickhun memiliki cita-cita yang dirasa lebih elite karena dia ingin membangun bisnis di tempat-tempat wisata yang mengagumkan, alasannya karena memang dia sangat suka mendatangi tempat-tempat yang indah. Hanya Tirta yang tidak memiliki cita-cita membangun usaha sendiri. Dia selalu berkata akan menggantikan posisi Ayahnya yang kala itu menjabat sebagai direktur di perusahaan milik keluarganya, hingga tanpa diduga perusahaan keluarganya mengalami kebangkrutan tepat saat Tirta baru saja menyelesaikan pendidikan strata duanya, saat itu Tirta seakan kehilangan arah tanpa diminta Arion langsung merangkulnya dan mengajak Tirta untuk bekerja di perusahaannya yang saat itu sudah mulai berkembang. Tidak tanggung-tanggung Arion menempatkan Tirta di posisi yang tinggi. Satu tingkat di bawahnya.

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang