7.rumah riska

1.8K 75 5
                                    

Tanpa sahabat hidupku tak berarti apa apa

Love you mybestfriend

Resti POV

Gue sekarang berada di rumah riska bersama fadhilah dan riska,bokap sama nyokap nya riska tidak ada dirumah,jadi kami lebih leluasa bermain di rumahnya riska

"Loe tau ngak gosip tentang sekretaris osis yang bernama syifa itu" kata fadhilah yang betengger duduk di atas sofa yang ada dikamar Riska.

"Ngak,emangnya apa" kata Riska dan Resti hanya mengedikkan bahunya pertanda tidak tau.

"Jadi sekretaris osis yg bernama syifa itu dia kejam loe" kata fadhilah.

"Iye gue udah pernah liat,jdi gosipnya apa sih" kata Resti judes.

"Jadi,,,,syifa itu dia suka bully orang tau ngak" ujar fadhilah lagi.

"Iya Fadhilah sayang gue udah tau dan pernah liat" kata Resti agak ngegas.EH motor kali ngengas😁.

"Tapi kata loe tadi ngak tau gosip itu?" kata fadhilah cemberut.

"Ooooohhh itu toh gosipnya" kata Resti cengengiran.

"Uuuu dasar taik ayam lo" ujar Riska, dan Resti hanya cengengesan.

"Semua murid yang tak sopan kepada dia,dia akan bully sampai orang itu jadi babunya dia,kan kejam" kata fadhilah bergidik ngeri.

"Apa,,,,gue jadi takut sekolah di situ"kata riska agak kaget.

Gue menghembuskan napas kasar"ngk usah takut,kalau kalian biarrin dia bully kalian pasti dia akan ngelunjak,jadiii kita harus lawan balik"kata Resti tenang.

"Iye ye,tumben loe pintar nyet" kata fadhilah memuji sekaligus menghina.

"Emang dari sono nyo nyet" kata Resti ngak mau kalah.

"Nanti kalau kita di bully ,gimanaa" kata riska agak cemas.

"Tenang aja loe ,kan ada gue,nanti gue keluarin jurus silat gue" kata Resti agak bercanda,supaya sahabatnya tidak cemas.

"Gue serius res" kata riska.

"Iye iye,tenang aja dia tak akan berani ngapain² kita" Ujar Resti.

"Ya udah deh" kata riska dan Fadhilah pasrah.

"Gue mau nanya,boleh gak?"tanya Resti.

"Nanya aja nyet,biasanya loe ceplas ceplos aja" kata fadhilah agak ngegas.

"Ntah,,,tumben lo bilang duluan kalau nanya" kata riska.

"Yeeee,gak boleh emangnya ha" kata Resti ke 2 curut itu.

"Iyeee resti zhayeng,apa yg akan lo tanyain" Ujar fadhilah.

"Tunggu,,,," kata Resti sambil memejamkan mata untuk berpikir sambil meletakkan telunjuk tangannya ke kepalanya kayak orang yang sedang berpikir keras.

"Apa nyetttttt,pakai mikir dulu dianya" kata riska.

"Cepet,,bikin kita penasaran aja loe" kata fadhilah ,mungkin dia gak sabar kali ya.

"Jangan banyak bacot deh kalian" Ujar Resti.

"Kaaaannn,gak inget gue lagi" kata Resti.

Rasanya Fadhilah dan riska sudah mengambil ancang ancang ingin menoyor kepala Resti, tapi mereka urungkan niatnya.

"Taik kebo" kata mereka berdua.

"Gue penasaran nyet" kata fadhilah tak sabar.

"Dasar loe,kebiasaan aja nih bocah" kata riska yang tau sifat Resti sejak dulu yang selalu membuat sayabatnya penasaran.

"Maaf,gue pikir² lagi yaa" kata Resti membuat mereka kesel.

"Ya udah deh,,,,Eh aku lupa guys" kata fadhilah yang membuat Resti dan riska terkejut akibat teriakan dari Fadhilah.

"Biasa aja nyet,jangan teriak juga kali,kan gue jadi kaget nyeet" kata Resti ke Fadhila.

"Lupa apa sih" kata riska ke fadhilah.

"Gue mau pergi ke cafe" kata fadhilah.

"Emang loe ngapain sih" kata Resti.

"Ada urusan ,biasa,,,,acara keluarga" kata fadhilah agak cemberut.

"Kok loh sedih sih,harusnya loe kan seneng" kata riska.

"Ntah,kan loe bisa makan² gratis,bisa makan dah sepuasnya" kata Resti ke fadhilah.

"Iyee sih,tapi gue bosan denger keluarga gue cerita,serasa apalah gue,apalagi udah ngumpul tante2 dan mama gue,pasti gk tau waktu" kata fadhilah memelas.

"Hehehe kaciaan" kata Resti meledek.

"Udah ah,pergi aja lh,keluarga lo nanti nunggu" kata riska.

"Iye iye,gue pergi dulu ya" kata fadhilah yang tak ada semangatnya.

"Hahahaha,yang sabar ya zhayeng" kata Restii.

Fadhilah pun pergi meninggalkan kamar Riska dan berjalan kayak orang yang mageran,Riska dan Resti melihat Fadhilah kayak gitu hanya menertawakan Fadhilah.

Setelah fadhilah pulang ,kami berdua asik dengan kesibukan kami sendiri,dan tak terasa hari udah mau malam dan gue pamit pulang kepada riska.

_

Saat Resti pulang ke rumah nya,dia melihat seseorang yang mirip dengan ketos, dilihat dari posturnya itu benar si ketos.

Pria itu berjalan masuk ke minimarket,Resti sedang terjebak macet dijalan dan dia tepat berada didepan minimarket tersebut.

Pria yang mirip ketos itu memakai hoodie berwarna hitam.

"Ngapain ya si ketos itu" ujar Resti dari dalam mobil yang sedang dikendarai oleh sopirnya.

Resti dijemput oleh sopirnya ke rumah riska dan sekarang dia terjebak macet yang begitu panjang.

Resti melihat ke luar kaca mobilnya dan memandangi orang itu sampai masuk ke dalam minimarket.

"Ngapain juga gue peduli ya,bodoamat lh" ujar Resti.

Resti belom mengakui bahwa dia suka ke ketos itu kepada sahabatnya,mungkin karena gengsi kali,dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah bisa bersama dengan siketos itu.

Tak lama kemudian jalan pun menjadi lancar dan mengantarkan Resti ke rumahnya.

Selama perjalanannya menuju kerumahnya,dia memikirkan si ketos itu,apakah dia emang suka atau mengangumi nya saja.

Resti pernah bertemu dengan siketos itu di taman waktu dia masih kelas 1 smp,dia pernah ditolong oleh siketos itu,dan dia cuma mengangumi nya saja karena ketos itu baik kepadanya.

Tak terasa dia sudah sampai dirumah dan masuk kedalam rumahnya.

Jam menunjukan sudah pukul 19:25 wib dan Resti pergi kekamarnya untuk istirahat.

Didalam kamar dia memutuskan untuk membaca novel untuk menghilangkan rasa bosannya sampai dia tertidur.





Maaf yaa,akubaru buat ceritamya sedikit,soalnya aku sekarang masih banyak tugas2 sekolah

Semoga suka yaa😊

Jutek Girl And Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang