Fasha terdiam beberapa detik, kemudian ia berkata, "Maaf, gue gak bisa."
Raut wajah Anan berubah seketika. Jawaban yang ia tidak inginkan itu malahan terucap dari mulut Fasha. Beribu-ribu panah seakan-akan menusuk hatinya tanpa peduli betapa sakitnya yang ia rasakan saat ini.
Tiba-tiba Fasha tertawa, "Gak usah kaget gitu, maksudnya, gak bisa nolak."
Anan tersenyum, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang ia rasakan sekarang. Setelah menyimpan perasaannya selama bertahun-tahun, akhirnya ia berani menyatakannya.
"Udah selesai 'kan latihan buat tembak ceweknya?" tanya Fasha yang membuat Anan terbujur kaku seketika.
Maksud lo apa, Sha?" tanya Anan.
"Tadi lo nembak gue itu cuma buat latihan doang 'kan?"
Anan terdiam, tidak menyangka dengan apa yang barusan ia dengar. Ternyata Fasha mengira apa yang dilakukan Anan hanyalah latihan semata untuk menyatakan perasaan Anan ke cewek yang disukanya.
Padahal cewek yang disuka Anan adalah Fasha sendiri.
"Nan, percaya sama gue, pasti cewek yang lo tembak itu beruntung banget."
Apa sekarang lo ngerasa beruntung, Sha? Batin Anan.
Teman-teman seperkumpulan Anan hanya bisa diam. Ini urusan hati seseorang, tidak mungkin mereka ikut campur dalam urusan ini. Lagian mereka hanya membantu Anan untuk membuat kronologi cerita Anan menyatakan perasaannya ke Fasha.
Andin yang menyaksikan dua insan yang pikirannya saling bertolak belakang itu juga hanya bisa diam. Meskipun Andin diam, tapi ia ingin sekali mengomel pada Fasha yang sebagai cewek tidak peka sama sekali. Padahal Fasha sudah bersahabat dengan Anan sejak kecil, masa tidak tahu cara Anan bersikap padanya seperti apa. Pikir Andin seperti itu.
"Semoga diterima deh cinta lo. Kasihan gue sama lo yang ngejomblo mulu," ujar Fasha. "Nanti yang dibonceng bukan gue lagi, deh. Tapi udah cewek lain."
Padahal gue berharap lo yang selalu gue bonceng, Sha. Batin Anan.
Mulut Anan terasa kaku untuk bicara. Ia hanya bisa membatin di dalam hati tentang apa yang ia rasakan.
Sangat sulit bagi Anan untuk mendapatkan Fasha meskipun mereka sangatlah dekat.
Sekarang yang terpenting bagi Anan adalah, berjuang atau menyerah?
🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Fashanan [Completed]
Short StoryI'm lucky i'm in love with you, Fasha. Copyright ⓒ 2018 by Davina P. N.