Mimpiku semalam seperti kenyataan. Tidak, bukan tentang keluarga tapi tentang orang asing.
"hey, Good morning all" sapaku
"Good morning Sonia" Balas Dee
"Good morning too sonia" Balas Cara dan Daisy bersamaan
"Kalian sangat kompak guys." Aku tertawa kecil.
Semua begitu asik dan ramai. Aku mengambil Handphone didalam kamar, lalu pergi ke taman untuk mencari ketenangan.
Taman terlihat sepi, sepertinya tidak ada orang disini. Aku menggunakan earphone dan memutar lagu back at one. Duduk dibangku taman sendirian adalah hobiku sejak di Indonesia.
"Hey, kau melihat anjingku? Tanya seseorang didepanku.
"Tidak, mungkin dia mengumpat. Aku disini tidak melihat apa-apa" Jawabku
"Oh baiklah, anjingku memang nakal. Uhmm. Kalau boleh tahu siapa namamu? Kenalkan aku Calum, Calum Hood tepatnya." Pria ini memperkenalkan diri dan memberi tangannya tanda berkenalan
"Sonia, Sonia Hale. Senang berkenalan denganmu" Jawabku dan menghampiri tangannya.
"Ah sial aku lupa aku harus mencari anjingku. Senang berkenalan denganmu. Besok bertemu lagi disini ya." kata Calum lalu pergi
Aku masih menikmati suasana sepi ditaman ini. Dan mencoba mengingat nama pria tadi. Oh ya Calum. Aku sudah mulai ingat
---
Summer, December 2013
Aku berjalan menuju taman. Entah kenapa sejak tadi malam aku menunggu saat ini.
Taman tetap seperti biasanya, sangat sepi. Apakah orang-orang tetap tinggal dirumah? itulah pertanyaanku
Aku melihat seorang pria memakai kaus putih sedang bermain ayunan. Aku pikir itu Calum. Belum lama mengenalnya aku sudah tahu bahwa itu Calum.
"Hey Cal" Sapaku dari belakang
"Hey, kau sudah lama disitu?" Tanya Calum
Aku menggelengkan kepala
"Aku baru sampai dan melihatmu bermain ayunan. Kau sangat lucu jika bermain ayunan." Kata ku
"Aku memang ditakdirkan menjadi lucu. Mau kah ikut denganku?"
"Kau terlalu percaya diri cal. Kemana? aku masih asing disini."
"Sudahlah, ikutlah denganku." Ajaknya
Aku memang baru kenal dengan Calum, tapi aku merasa nyaman dengannya. Kurasa dia akan melindungiku.
Aku merasa sela jemariku telah di isi dengan tangan yang hangat. Saat aku melihat tanganku yang ternyata digenggam oleh Calum.
"Dulu ada nenek dan kakek yang sering lewat sini. Mereka berjalan berdua sambil berpegangan tangan. Ketika aku melihatnya, aku pikir itu sangat menyenangkan." Kata Calum membuyarkan lamunanku yang masih melihat tangan kami berdua
"Kemana mereka sekarang? Apa mereka masih rutin menjalankan hal itu?" Tanyaku
"Tidak. Mereka berdua sudah meninggal."
Aku menangguk pelan tanda mengerti
"Kau mengerti atau pura-pura mengerti?"
"Aku mengerti! Jangan meremehkanku."
"Mau ku antar pulang? Hari sudah mulai sore. Besok akan kita lanjutkan jalan-jalan ini." Kata Calum
"Baiklah cal." balas ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing // Calum Hood
Fiksi PenggemarI really love you. but I hate reality of my life