BAB 3 ( PART 4 )

3 0 0
                                    

Setelah pulang sekolah aku mengajak teman sekolahku dan teman Black hunterku datang menjenguk Sora,sepertinya Sora akan sangat senang atas kedatangan mereka semua.

"baiklah teman-teman,ayo masuk !"

Kami semua masuk dan Rumah masih terasa sepi.

"Sepi sekali,apa Sora masih tidur ?"

"sepertinya begitu,kalau kau Khawatir,kau duluan saja ke kamarnya,Misa!"

"kau saja yang menjempunya,kami akan tunggu di Meja makan,sekalian Aku akan menyiapkan bubur ini!"

Kami berencana akan makan Bubur bersama-sama.pasti itu akan membuat suasanna hatinya membaik.

"baiklah,aku akan panggil dia dulu di kamarnya"

"Ok"

Aku menghampiri ruanganku untuk memanggil Sora.

"baiklah,ayo para gadis kita siapkan bubur ini di dapur !"

"Baik !"

"hey Ren ! selagi para gadis membuat bubur,kita tunggu saja di Ruang Makan"

"Baiklah,apa kau mau main kartu dulu ka wan?"

"hehe,boleh juga"

Aku menghampiri kamarku,namun aku merasa ada yang aneh di lorong ini.

"em...Bekas Merah apa ini....Seperti bekas darah !"

Walaupun sudah sedikit dibersikah,ada noda darah yang berjalan dari kamarku menuji kamar mandi.

"Jangan-jangan ! Terjadi Sesuatu Pada Sora !?"

Aku langsuk menggedor pintu kamarku karna panik.

"SORA ! SORA ! Kau didalam !?"

..........Tidak ada jawaban,Gawat ! aku meninggalkan orang sakit dirumah.Teledornya Aku !

"SORA ! AKU MASUK !"

Saat ku buka pintu,ternyata sora sedang berdiri di depan mejabelajarku,Syukurlah dia tidak apa-apa.tapi,kenapa dia tidak menjawabku.

"SORA ! Syukurlah kau tidak apa-apa,apa yang kau lakukan disitu...dan kenapa kau tidak menjawabku tadi"

"................."

Dia masih diam saja....

"Sora ?!"

"..........Ao......"

Dia berbalik dan bicara ke padaku,namun yang dia keluarkan dari mulunya tadi,hanyalah Namaku.

"ada apa ?"

".....Tidak ada apa-apa....Teman-teman datangya....."

...............

"i..iya,mereka datang menjengukmu"

".......kalau begitu,aku tidak boleh membuat mereka menunggu....."

Saat dia berjalan ingin keluar ruangan,aku baru menyadari bahwa kakinya Diperban,Sudah kuduga ada yang terjadi.

"Tunggu ! Kakimu ? Apa yang terjadi ?"

"........tapi pagi,karena aku tidak memegang Piring nasi gorengnya dengan baik,aku menjatuhkanya dan pecah.dan aku menginjak serpihanya hingga kakiku berdarah !"

"apa lukanya dalam ! Coba ku lihat"

"Hentikan !"

Saat aku ingin memegang kakinya untuk melihat kondisi lukannya,dia tiba-tiba menolaknya dan munduk beberapa langkah.

LIVE A HAPPY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang