5

245 12 0
                                    

"ikut aku bentar, katanya bibi Dasom boleh beli yg lain kan"
"tapi kan—"
"udahlah gpp"

"wah udah ada stok nya" ujar Kegel sembari bersujud didepan rak berisi bir dan anggur
"hei kau mau beli ini?"
"iya"
"hei, tapi kan—"
"nanti aku tunjukin sesuatu"

*

saat sampai dirumah Kegel langsung menarikku kesebuah gudang tua dan tak terawat. akupun terkejut saat Kegel membuka pintu gudang itu. didalam sana banyak botol anggur layaknya gudang anggur jaman dahulu.
"masuklah, akan aku kenalkan kekasihku"
"wh-what?"

"ya ini kekasihku dia selalu ada disaat aku terpuruk" ujar Kegel sembari mengambil anggur merah Krug 1928. entah kenapa aku lebih merasa iba padanya, apa dia sangat terpuruk hingga mabuk jalan satu-satunya yg ia punya?

"kenapa?" tanya Kegel karena aku hanya diam saja saat ia menjelaskan panjang lebar tentang pertemuannya dengan si Krug.
"tak apa. hanya kasihan saja tidak ada cewe yang suka sama kamu hahaha"
"hei sebenarnya banyak yang suka tapi aku udah mulai tertarik dengan seseorang"
"benarkah? siapa" ujarku yang mulai tertarik dengan percakapan ini
"kau"

brother//Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang