17

97 4 0
                                    

setelah Wubin mengungkapkan perasaannya, ada perasaan canggung diantara kami. pernyataan ini sangat terlihat jelas jika ia menyatakan perasaan yang sebenarnya. aku tidak tau akan merespon bagaimana.

sampai apartement pun kami masih dilanda keheningan.
"tak perlu dipikirkan, aku tak perlu jawabanmu"akhirnya Wubin membuka suara
"lalu untuk apa kau menyatakannya?"
"disaat kau bisa mengungkapkannya lebih baik diungkapkan. karena tidak ada jaminan orang yang kita cintai akan terus berada disamping kita. aku hanya takut, aku tak punya kesempatan lagi untuk mengungkapkannya"
"kalau begitu terimakasih kau telah menyukaiku,aku bahagia dan selamat malam"

*

"Hyeora bangun woi udah pagi"
"hah? libur aja ko biarin napa aku tidur"
"Kegel telpon tuh"
"mana?"
"kalo udah Kegel aja langsung melek"
"ya kan mungkin ada masalah"
"hm...ngeles aja"
"kan ayahku ada dirumah Kegel"
"terusin aja ngelesnya, ngomong aja kangen apa susahnya"
"aku ga kangen Kegel ko"
"yaudah terserah, sana mandi terus makan udah aku siapin kalo butuh apa - apa aku ada di aprtementku"
"oke siap"

Wubin adalah sahabat sekaligus ibu bagiku. ia bisa segalanya aku sampai iri dengannya, aku merasa bukan cewe jika jiwa ke-ibu-annya sudah keluar

brother//Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang