Tales 10: Cowok di Kereta

2K 239 53
                                    

Genre: comedy (?)

Rating: general

Warning: terlalu frontal, typo

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Wendy Side.

Hari ini aku pulang kuliah lebih awal dari biasanya. Dengan mood yang bagus dan rasa gembira yang membuncah di dalam hati, aku berjalan ke stasiun kereta. Kulirik jam tanganku. Jam 1 siang. Semoga aja keretanya cepat datang.

Setelah berjalan selama 10 menit, akhirnya aku sampai di stasiun. Gak lama setelah aku sampai, kereta tiba.

Aku masuk ke dalam kereta dengan senyuman lebar. Senyumku semakin lebar ketika melihat banyaknya tempat duduk yang kosong. Tanpa basa-basi, aku langsung duduk di salah satu bangku kereta.

Astaga, aku senang banget. Kayaknya hari ini adalah hari keberuntunganku deh. Hehehe.

Sambil menunggu kereta jalan, aku memainkan handphone, sesekali mataku melirik ke pintu setiap kali ada yang masuk ke dalam kereta, cuma mau tau aja siapa yang masuk.

Sewaktu sedang memainkan handphone, aku merasakan ada seseorang yang duduk di seberangku.

Mataku langsung melirik ke depan. Ternyata benar, ada seorang cowok duduk di seberangku.

'Wow.'

Aku gak bisa menutupi rasa kagumku ketika melihat sosok cowok itu.

Dia ganteng banget. Matanya bulat dan mempesona, telinganya lebar, jidatnya bangsat dan membuat mataku silau ㅡkarena kena pantulan lampu kereta, dan bibirnya tebal.

Pokoknya mirip Chanyeol EXO deh. Dia sedang memainkan handphone. Jangan-jangan sedang ngechat gebetannya 😢

Mungkin karena merasa aku sedang memandanginya, cowok itu mendongak. Tatapan kami bertemu beberapa saat sebelum akhirnya aku kembali menunduk, melihat handphone.

Sumpah, aku malu banget kepergok sedang memandanginya kayak gitu.

Karena merasa penasaran, aku kembali meliriknya. Dan lagi-lagi aku harus salah tingkah ketika cowok itu masih memandangiku dengan matanya yang mempesona.

Astaga, kenapa ya dia melihatku kayak gitu? Apa jangan-jangan dia suka padaku? Wehehehe 🌚

Aku kembali menatap layar handphone. Aku berusaha supaya terlihat biasa aja, walaupun rasanya susah banget.

Kereta akhirnya berangkat setelah beberapa saat kemudian.

Sepanjang perjalanan, aku gak berani untuk melihat ke arah lain. Aku merasa tatapan cowok itu masih menggentayangiku. Yang bisa kulakukan hanya menatap handphone, padahal leherku udah pegal dan mau melihat ke arah yang lain.

Tapi kayaknya aku udah gak sanggup lagi deh. Leherku pegal banget dan butuh peregangan. Akhirnya aku mendongak dan lagi-lagi tatapan kami bertemu.

Aku menelan ludah diam-diam, kemudian menggerakkan leherku dengan canggung. Ya iyalah canggung, selama aku melakukan peregangan, dia terus menatapku. Dari atas ke bawah dengan pandangan yang ㅡeum aku bingung ngomongnya. Pokoknya kayak oppa-oppa di drama deh hehe.

Aku jadi geer sendiri. Apa cowok itu suka padaku ya? Hehe. Aku tau dan sadar diri kalau aku ini cantik banget kayak Wendy Red Velvet. Hehehe, makasih loh :)

Karena ingin terlihat jual mahal, aku pura-pura bersikap cuek. Aku kembali memainkan handphone, meskipun sesekali aku meliriknya sih dan lagi-lagi tatapan kami bertemu.

"Sebentar lagi anda akan tiba di Stasiun Choco Magma. Hati-hati melangkah. Perhatikan celah peron. Jangan sampai anda nyemplung ke sela-sela peron dan kereta. Berat, Dilan pun gak akan kuat mengangkat tubuh anda."

Hm, kok nyebelin banget ya yang ngomongin pemberitahuan ini. Mentang-mentang aku bantet. Dasar, menyindir sekali :)

Ketika mendengar nama stasiun tujuanku disebut, aku langsung berdiri dan menghadap pintu kereta. Beberapa orang yang ingin turun juga berdiri di sampingku.

Aku masih ingin melihat cowok itu sebelum kami berpisah :'). Oleh karenanya, aku menoleh ke belakang, bermaksud untuk melihatnya.

Aku terlonjak kaget ketika ternyata cowok itu berdiri tepat di belakangku.

"Eh copot!"

Aku langsung menutup mulutku. Astaga, kenapa bisa aku latah kayak gini? Haduh, turun sudah pamorku di depan si ganteng ini.

"Etdah si eneng, cantik-cantik latah." celetuk seorang bapak-bapak yang berdiri di sampingku.

Aku langsung melirik sinis ke arahnya. Ya udah sih, emang kenapa kalau aku latah? Dosa emangnya? Nyebelin banget sih, anjir.

Rasa malu semakin bertambah ketika aku gak sengaja mendengar suara cekikikan cowok itu dari belakang. Dia pasti sedang menertawakan aku. Haduh, hanyut aja kamu, Son Wendy.

"Hati-hati pintu dibuka."

Ketika pintu kereta dibuka, aku langsung buru-buru turun dan berjalan cepat di peron. Aku malu banget.

"Tunggu!"

Aku memelankan langkah ketika suara berat seseorang memanggilku.

Aku menoleh dan mendapat cowok ganteng itu berjalan cepat ke arahku. Pikiranku mulai mengkhayal yang iya-iya. Kenapa ya cowok ini memanggilku? Apa dia mau menawarkan aku untuk pulang bareng dengannya? Atau jangan-jangan dia mau bilang kalau suka padaku?

Memikirkan itu membuatku jadi deg-degan deh.

"I-iya?" tanyaku sok lembut. Iya dong, harus kelihatan anggun di depan gebetan. Ehe.

"Ini.." dia memberikan koin 100 perak kepadaku. "Koin kamu tadi jatuh pas turun dari kereta."

Senyumku langsung hilang. Anjrit, malu-maluin banget. Jatuh sudah harga diri dan kecantikanku.

"M-makasih ya." sambil menahan malu, aku menerima koin 100 perak dari tangannya.

"Sama-sama." cowok itu mengangguk. "Oh iya, ada lagi yang harus aku kasih tau ke kamu."

Aku langsung deg-degan lagi. Siapa tau aja kali ini dia mau bilang kalau suka padaku hehe.

"A-apa ya?"

Cowok itu tersenyum. "Lain kali kalau sedang pakai rok, duduknya harus rapet ya. Tadi celana dalam kamu kelihatan tuh."

JDEEEEEER

DEMI SEMPAK MAS JONGIN, TUKANG OJEK PENGKOLAN DI DEKAT RUMAH.... HILANG SYUDAH HARGA DIRI INI.

Aku malu banget, gila...

"EH?"

Cowok itu tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya. "Maaf ya, tadi aku gak sengaja lihat celana dalam kamu. warnanya hitam."

ETDAH. GAK USAH DIPERJELAS JUGA KALI, MAS :)

"Terus ada motif rendanya." lanjut cowok itu.

ET ET INI COWOK MULUTNYA MINTA DITABOK YA.

TABOK PAKAI BIBIR EHE 🌚😗

BANANA TEMANNYA BEKICOT

BACOT :)

"M-MAKASIH ATAS SARANNYA."

Karena udah malu banget, aku langsung berlari meninggalkan cowok itu. HUEEEE MALU BANGET ANJIR 😭

.
.
.
.
.

END

Eve's Notes:

Done! Maaf ya, gak jelas banget tales yang ini.

Oh iya, bagi ada yang punya ide atau saran atau request tentang talesnya wenyeol, bisa kasih tau aku kok hehe.

See you tales berikutnya.

With love

Eve ●▽●

▶The Story TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang