Aku tidak ingat bagaimana wajah ibuku. Entah karena aku masih terlalu kecil atau karena aku terlalu merasa kehilangan. Tapi aku masih bisa mengingat punggungnya ketika melangkah pergi meninggalkanku di taman bermain, sendiri.
Ketika itu aku pikir dia akan kembali, jadi aku terus diam, duduk di bawah pohon yang rindang di salah satu sudut taman bermain, menunggunya untuk datang dan membawaku pulang. Tapi...dia tidak pernah datang hingga wanita cantik itu mendatangiku. Tangannya yang putih membelai rambutku yang kusut. Bibirnya yang tipis tersenyum manis.
Entah kenapa aku menerima uluran tangannya dan pergi mengikutinya tanpa bertanya, tanpa membatah. Dia memberikan aku makan, membelikan pakaian bahkan menyekolahkanku di sekolah yang mahal.
Dia memintaku memanggilnya kakak. Tapi jauh di lubuk hati, aku memanggilnya wanita setengah gila.
Ya...setengah gila. Karena dia masih bertahan dengan kehidupannya yang melelahkan. Masih menyimpan janinnya sendiri di dalam toples setelah dia keluarkan. Masih menjadi pelayan nafsu dari pejabat kelas atas hingga pengusaha yang uangnya tidak terbatas.
Ya...setengah gila. Karena dia berusaha membesarkanku menjadi wanita sempurna. Menganggapku sebagai anaknya yang tidak pernah ingin dia lahirkan. Dan mengunciku di dalam kamar ketika tamunya datang.Tak ada satupun dari mereka yang merasa sayang untuk akhirnya di pinang. Tidak ada juga yang merasa iba untuk akhirnya mempersembahkan suka. Semuanya hanya ingin mengecap tubuhnya yang indah tanpa perduli masa depannya yang telah musnah.
Suatu ketika dia menyuruhku pergi. Memberikan aku sebuah buku tabungan dan kunci berwarna hitam. Katanya, tugasnya sudah usai dan dia ingin pergi tanpa mengingat lagi jalan pulang.
Seperti pada pertemuan pertama kami, aku hanya mengiyakan tanpa bertanya, tanpa membantah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
RomantikAku bisa menjadi siapa saja, aku bisa menjadi apa saja. Aku akan melakukan apa saja asal bayarannya tepat, tidak kurang, tidak lebih. Tepat. Aku bisa jadi pewagaimu, aku bisa jadi pelayanmu, aku bisa jadi kekasihmu, aku juga bisa jadi pesuruhmu, tap...