(03) Pertama Kalinya

6.5K 213 62
                                    

"Bi bibi, bibi dimana sih," Panggil Rea sambil celingak-celinguk mencari keberadaan bibinya yang tak kunjung dilihatnya.

"Bi, bibi dimana sih ya ?" Rea yang sudah lelah memanggil-mangil bibinya itupun pasrah dan menuju ke gerbang rumahnya untuk berangkat sekolah.

Di gerbang dia bertemu dengan satpam rumahnya yang bernama pak Deni.

"Pak, bibi kemana kok nggak ada dirumah ?" Tanya Rea pada pak Deni.

"Astaga non saya lupa !" kata pak Deni sambil menepuk jidatnya cukup keras.

"Lupa kenapa pak ?" Tanya Rea dengan kebingungan sekaligus panik.

Kenapa panik thor? Iyalah panik, kayak gak tau Rea. Lebay tingkat kabupaten dia mah, dia panik karna mikirnya mungkin si bibi ada something yang negatif coy, maklum pikiran Rea diatas rata rata.
Cakap author.

"Gini non, tadi pagi bibi bilang ke saya kalo dia pulang kampung, karna anaknya mau lahiran, tadi mau kasih tau si enon belum bangun. Nah, karna takut ganggu, akhirnya bibi pulang duluan deh."
Ucap pak Deni panjang lebar tanpa melupakan secuil kisah pun, agar yang diberi penjelasan mengerti.

"Oo gitu." Jawab Rea maggut-manggut tanda ia mengerti, ralat bahkan sangat mengerti.

"Yaudah pak, Rea berangkat dulu, takut telat."

"Iya non hati- hati."

Rea pun berjalan memasuki mobilnya
dan segera berangkat sekolah diantar oleh supirnya seperti biasa.

Ditengah perjalanan, hujan pun turun, mobil Rea menembus hujan yang begitu deras, jalanan kota pagi ini sangat ramai walau sedang diguyur hujan deras.

°°°

Saat sampai disekolah, hujan sudah reda, langit sudah mulai cerah.

Disitu Rea baru turun dari mobilnya, dan langsung menuju dimana kelasnya berada. Dan tak lupa sebelum itu ia memoleskan lipstik tipis dibibirnya.

Namun ditengah perjalanan, di lorong sepi, karna kelas 10 memang sedang diliburkan. Dia tidak sengaja menabrak seseorang, yah kalian juga pasti bisa menebak siapa orangnya. Seratus buat kalian yang jawab Alva, karna memang benar Rea menabrak Alva.

Rea tersungkur di lantai dengan memegang kepalanya yang sedikit berdenyut. Dengan perlahan ia mendongkakkan kepalanya dan memberikan tatapan kepada orang yang dia tabrak agar mau membantunya berdiri, karna saat ini kepalanya sangat sakit.

Mungkin jika saat ini ia tidak sedang sakit, mengetahui itu adalah Alva, ia akan menganga seperti kemarin.

Namun yang Rea tatap sama sekali tidak menggubris pandangannya, dengan susah payah Rea berdiri sendiri, sambil memegang tembok disampingnya agar tidak jatuh.

Alva hanya menatap Rea sekilas dan berbalik badan untuk segera pergi dari sana. Namun sebelum itu Alva mendengar,

"Maaf....Brukk," Alva otomatis balik badan dan langsung melihat Rea yang sudah tidak sadarkan diri tersungkur dilantai dengan wajah yang pucat.

Alva pun bingung harus melakukan apa, sedangkan disana hanya ada mereka berdua.

"Tapi kenapa gua harus tolongin dia, diakan pingsan bukan gara gara gua. Mungkin aja dia pura-pura biar bisa deket deket gua." Batin Alva nething.

"Tapi kan gaada orang selain gua disini, ntar kalo dia mati disini gua juga yang disalahin." Batin Alva kerasukan jin baik.

Setelah bergelut dengan curahan batinnya "Bukan curahan hati,karna yang ngomong batinnya."

IceBoy VS CuteGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang