9. Break Up

37.3K 4.1K 1.2K
                                    

SEBAGAI PERAYAAN AKAN TEASER YAYANG LAY YANG RILIS MALAM INI, AKU PUN MEMUTUSKAN UNTUK UPDATE TENGAH MALAM BUTA. PADAHAL TADINYA MAU SENIN SIANG AJA. TAPI, BABY LAY MENGUBAH SEMUANYA. MESKIPUN NGGAK KAMBEK SEPENUHNYA SAMA EXO, AT LEAST ADA KONTRIBUSI DARI DIA KALI INI. HIKS. TERHARU AKU TUH.

MARI KITA NIKMATI WAJAH GANTENG SUAMI AKYU, ZHANG YIXING 😆😆😆

MARI KITA NIKMATI WAJAH GANTENG SUAMI AKYU, ZHANG YIXING 😆😆😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AWAS JANGAN KELAMAAN LIHATNYA. NANTI JATUH CINTA KAN GAWAT. SOALNYA DOI CINTANYA CUMA MA AKYU *mulaigila

----

"Kemana lo buru-buru?" tanya Sigra saat kuliah pagi ini selesai. Kavin menyandang tas ranselnya, lalu tersenyum kecil.

"Biasa. Klub."

"Wuidih, ketua angkatan kita sekarang getol banget ke klub. Ada yang menarik?" ledek Sigra sambil menyeringai. "Sampai ditawarin jadi ketua himpunan kita nggak mau, alasannya lebih pengin jadi ketua klub." Sigra tertawa penuh arti di akhir kalimatnya.

Kavin tahu, lelaki itu sedang menyindirnya saat ini. Namun, Kavin malas mendebatnya. Dia sudah terburu-buru, karena anggota klub Capoeira lainnya menunggu kedatangannya.

"Duluan, Sig!"

Kavin melambaikan tangannya, lalu berjalan cepat meninggalkan ruang kelas. Dari gedung prodinya, Kavin hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk sampai di ruang klub. Selain karena jaraknya yang dekat, juga karena Kavin berlari menuju tempat itu.

Saat sampai di depan pintu ruangan berukuran 5x5 m tersebut, empat anggota klub yang lain sudah duduk di lantai beralaskan permadani biru. Mereka tampak sibuk membicarakan sesuatu.

"Sorry, telat. Tadi dosen gue ngasih quiz dadakan." Kavin melepaskan sepatunya, lalu melangkah masuk ke dalam ruang kecil itu.

Klub mereka memang tidak butuh ruangan besar. Karena mayoritas kegiatan dilakukan di ruang terbuka. Biasanya, mereka akan latihan di selasar-selasar gedung fakultas. Selain, lebih leluasa, juga sebagai ajang promosi untuk mahasiswa lain yang ingin bergabung.

Seperti Kavin yang tertarik bergabung di semester ketiganya. Alasannya simpel, dia penasaran dengan olahraga asal Brasil tersebut. Sering melihat mereka latihan saat selesai kuliah, Kavin pun memutuskan untuk mencoba mempelajarinya. Dan, setelah bergabung selama hampir enam bulan ini, Kavin menemukan kenyamanannya di klub tersebut. Baginya, kebersamaan di klub Capoeira itu, jauh lebih menyenangkan dibandingkan di himpunan jurusannya yang dia anggap terlalu serius.

Selain itu, ada seseorang yang membuatnya betah berlama-lama menghabiskan waktu di sana.

"Sini, Vin. Duduk sebelah gue aja," panggil gadis bersurai panjang hitam legam, yang tersenyum lebar padanya. Wajah cantiknya terlihat berseri-seri saat menyapa Kavin. Tidak bisa dipungkiri, gadis itu pun tampak bahagia bertemu dengan dirinya.

Been ThroughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang