9. Datanglah...

99 9 1
                                    

Awalnya kukira aku bermimpi saat itu. Melihat seseorang yang serupa denganku di sebrang jalan. Aku seperti bercermin. Dan aku tidak bisa memalingkan wajahku dari cermin itu. Sampai tanpa sadar, aku ingin mendekatinya dan menggapainya. Aku ingin memastikan bahwa benar ada cermin di antara kami. Lalu mengakhiri mimpi aneh ini.
Tapi...
Rupanya mimpi itu masih berlanjut. Sekarang terasa sangat nyata dan panjang. Terlalu panjang. Hanya saja, aku merasa bukan aku peran utama dalam mimpi itu. Karna aku terus tertidur. Aku hanya bisa menonton dan mendengar segalanya. Ibuku, Ji Young Hoon Hyung. Mereka di sekitarku. Sedang membicarakan aku. Mereka berharap aku segera bangun atau Seo Jong Gil akan merebut posisiku. Aku disini. Mimpinya tidak bisa ku akhiri. Aku ingin bangun. Aku ingin mengakhiri kekhawatiran mereka. Tapi ketidakberdayaanku justru membuat 'anak' lain mendapatkan keuntungan. Anak yang sebelumnya ku lihat di sebrang jalan itu. Anak robotnya ibu.
Dia akan menggantikanku? Ha! Aku tidak bisa berhenti tertawa dalam mimpiku. Tidak mungkin. Ia pasti akan ketahuan cepat atau lambat. Dan saat aku bangun dari mimpi ini, aku akan mengakhiri semua.

Mimpi?

"Jangan pikirkan keadaan disini. Memang sudah kacau dengan atau tanpamu. Kau hanya perlu bangun dan buktikan pada ibumu dari masa depan, bahwa dia salah. Kau tidak seburuk yang di katakannya padaku. Setelah ini semua berakhir, kau akan terus tumbuh menjadi pria yang hebat dan bertanggung jawab. Aku percaya padamu."

Siapa dia? Siapa wanita itu? Siapa yang berani bicara dan menggenggam tanganku seperti ini? Apa ini masih bagian dari mimpi berkepanjangan ini? Bagaimana mungkin?
Ayo, bangunlah. Buka matamu.

"Gomawo, Shin-ah."
Kepada siapa ibuku berterima kasih? Bukankah seharusnya padaku? Pelukan ibuku, bukankah hanya milikku? Robot sialan itu. Setelah menggantikan posisiku, dia juga merebut pelukan dan kasih sayang ibuku. Tunggu saja, aku akan segera bangun dan mengakhiri semuanya.

Kang So Bong kembali ke rumah persembunyian. Ia perlu tahu apa taktiknya agar membuat Nam Shin kembali mematuhi Dr.Oh sudah berhasil atau tidak. Ia harus segera memastikannya. Saat sampai di rumah pun ia ingin buru-buru memasuki lab. Namun pandangannya tak sengaja menangkap sosok Si Manusia Nam Shin di ranjangnya. Masih lelap tertidur. Entah kenapa, kakinya justru kini membawanya kesana. Pandangannya tak lepas dari wajah polos yang terlelap itu. Tangannya pun seakan gatal ingin menyentuh wajahnya. Tapi ia masih mampu menahannya ketika mengingat kata-kata Dr.Oh di masa depan. Alasan dirinya di ciptakan dan di kirim ke masa kini. Semua karna dia. Karna manusia ini.

"Benarkah?" Ia pun tanpa sadar bergumam sendiri. "Alasanku berada disini....adalah kau. Benarkah itu?" Dan ia terus bertanya-tanya mengeluarkan suara pelan. Tangannya terangkat menjulur menyentuh tangan Nam Shin. Lalu menggenggamnya seperti yang biasa ia lakukan. Ia merasa bahwa itu sedikit membantunya menyalurkan semangat.
"Mulai hari ini aku akan fokus merawatmu saja. Jadi tolong kerjasamanya. Ah, aku belum memperkenalkan diri. Namaku Kang So Bong. Dan aku akan menjadi pelayan pribadimu, Dirut Nam." Ujarnya pada tubuh yang tidak akan bisa menjawabnya. Kang So Bong tersenyum-senyum sendirian akan tingkahnya. Pada nyatanya, yang ia lakukan hanyalah menghibur dirinya sendiri. Setelah perpisahannya dengan Nam Shin tadi, masih ada beberapa hal yang mengganggunya. Seperti kalung yang dipakaikannya di lehernya. Mengingat kalung itu, Kang So Bong tanpa sadar menyentuh lagi liontinnya.

"Kang So Bong-ssi?" Dr.Oh memanggilnya. Ia pun menoleh dan membiarkan liontin tadi menjuntai indah di lehernya.

"Ye?" Jawabnya. Ia terkejut melihat Nam Shin yang juga ada di sebelahnya.

"Aku akan keluar dengan Shin. Kau tetaplah disini." Perintahnya.

"Ye, Gyosanim." Ujar Kang So Bong menyanggupi. Ia sempat melirik lagi pada Nam Shin. Tidak ada percakapan antara mereka. Nam Shin yang biasanya menyapa, kini tidak lagi. Mereka berpandang-pandangan, tapi seolah asing. Dan ketika mereka baru saja akan melangkah pergi, pandangan Kang So Bong menangkap ke pergelangan tangan Nam Shin.
"Jamkkan." Seru Kang So Bong menghentikan. Ia berjalan menghampiri lalu meraih tangan Nam Shin. "Mode manual?" Ia melirik pada Dr.Oh, meminta penjelasan.

Are You Human Too? (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang