Are You Human Too? (New Version)

5. Jati Diri Kang So Bong

Czech Republic, 2043

Yang pertama kali ku lihat saat membuka mataku hari itu adalah wanita ini. Wajah dengan garis-garis keriput, sebagian rambut yang memutih, dan paras keibuan dengan tatapan sendunya. Aku mendeteksinya;
Oh Ro Ra, 72 tahun, seorang profesor Ahli Robotica.

“Annyeong, Kang So Bong.” Dia berbicara. Sepertinya padaku. Suaranya mengalun indah. Belum lagi ditambah senyumnya. Wanita ini, dia seperti seseorang yang harus ku hormati dan ku abdi. Ku kagumi dan ku lindungi.
Begitukah seharusnya?
Yah, karna dia lah penciptaku.

“Ne, Oh Ro Ra Gyosanim. Annyeonghaseo.” Seakan terprogram, aku pun menjawab.
Dan disinilah ‘aku’ bermula. Menjalani hidup mendampingi Dr.Oh. Setiap kali ia membutuhkanku, maka aku harus segera di sisinya membantunya. Apapun itu. Melarang perintahnya adalah pelanggaran. Aturan pertamaku adalah apapun yang terucap darinya. Apapun.
Semuanya berjalan lancar. Terlampau lancar. Ku pikir Dr.Oh menciptakanku karna benar-benar membutuhkanku untuk hidupnya sendiri. Tapi hari itu datang. Hari ketika Dr.Oh mengucapkan sesuatu dari mulutnya yang mana pelanggaran jika aku membantah. Maka tentu saja, aku harus pergi mematuhi. Menjalankan sebuah misi. Dan disinilah aku sekarang...
Kembali ke masa dimana alasan diriku di buat.

Czech Republic, 2018

Disinilah aku akhirnya di kirim. Bersama sebuah misi; melindungi Si Manusia Nam Shin. Ia saat ini dalam pengawasanku ketika kulihat seorang pria bertopi dengan tato naga di lehernya sedang membuntuti. Dan aku tahu, aku harus melindunginya. Maka aku pun terus melangkah di belakang mereka. Memperhatikan Nam Shin memakai jaket dan topi dari sebuah kios yg menjajakan kampanye tentang Go Green lalu menghampiri kerumunan orang-orang. Aku terus mengikutinya bahkan sampai sebuah truk kuning dari kanannya melaju cepat dengan sengaja untuk menghantamnya. Aku buru-buru berlari dan menarik lengannya. Beruntung, tabrakan berhasil di hindari. Untuk saat ini, kupikir aku berhasil dengan misiku dan akan segera pulang kembali ke masaku. Tapi rupanya rasa lega itu tidak bertahan lama. Percekcokan antara Nam Shin dan ibunya membawa petaka lain. Kecelaan yang awalnya berhasil kuhindari, tetap terjadi.
Ternyata aku masih harus tinggal lebih lama disini. Menjalankan rencana kedua. Yaitu tetap berada disisi mereka sampai waktunya aku harus kembali. Atau menghilang. Tanpa harus membuka identitas atau tujuanku sebenarnya. Kukira akan semudah itu.

Seoul, 2018

“Bagaimana mungkin kau tidak bisa mengenali ciptaanmu sendiri, Oh Ro Ra Gyosanim?”
Tapi hari itu, akhirnya aku harus membongkar jati diriku sesungguhnya.

“Musun Sorieyo?” Dr.Oh nampak tak mengerti. Begitu pula David, Ji Young Hoon dan Nam Shin III disana. Mereka seperti sibuk dengan praduga-praduga mereka sendiri. Tidak ada yang berkata-kata selain Dr.Oh. Dirinya lah yang paling menuntut penjelasan.
“Bicara yang jelas. Apa maksudmu?” Dia pun makin mendesak. Namun Kang So Bong tak kunjung menjawab. Ia justru bangkit dari ranjang dan berjalan mendekati Nam Shin. Semua pasang mata hanya bisa memandangi heran. Apalagi setelah melihat Kang So Bong meraih satu tangan Nam Shin dan menggenggamnya.

“Mianhae, Dirut Nam.” Ucap Kang So Bong yang tak jelas apa maksudnya.

“Untuk apa?” Tanyanya tak mengerti.

“Untuk yang akan kulakukan nanti. Jeongmal mianhae.” Dan bertepatan setelah Kang So Bong mengucapkan maafnya lagi, program Nam Shin ter-nonaktifkan. Matanya terpejam dengan kepala yang tertunduk lemah. Seperti ketika kondisinya tanpa jam tangan robotnya. Tapi yang mengherankan bagi Dr.Oh, David dan Ji Young Hoon, Kang So Bong tidak melepaskan baterainya.

“Apa yang kau lakukan pada Nam Shin-ku?” Dr.Oh memprotes. Ia bergegas untuk menjauhkan Kang So Bong dari putera ciptaannya itu.

“Kang So Bong-ssi, apa-apaan ini?” David akhirnya angkat bicara. Ia juga ikutan panik melihat Nam Shin tiba-tiba di nonaktifkan yang entah bagaimana caranya?