12 tahun sudah berlalu. Rasanya seperti memejamkan mata semenit yang lalu. Bahkan ingatan tentang ruangan terakhir yang kulihat dan wajah terakhir yang kusenyumi masih teringat jelas. Tapi, ini sudah 12 tahun.
Aku membuka mataku, hal pertama yang kulihat, adalah seorang wanita. Wanita yang kusenyumi semenit yang lalu. Tapi 12 tahun baginya. Benar, ada yang berubah darinya. Yang tidak mungkin berubah hanya dalam waktu satu menit. Kemudian aku benar-benar sadar, memang sudah lebih dari satu dekade aku memejamkan mataku.“Shin-ah...kau ingat aku?” Dia berbicara. Yang juga masih ku ingat jelas pemilik suara itu. Bagaimana mungkin aku lupa jika bagiku tadi hanya semenit yang lalu?
“Eomma?” Dia tersenyum. Benar, senyum itu juga sama. Khas miliknya. Aku bahkan menikmatinya. Tapi...sesuatu seolah salah mengartikan ingatanku tentang senyum itu. Aku senang dengan senyumnya, tapi di sisi lain, aku juga membencinya. Dan sekarang, aku tidak bisa lagi membedakan harus senang atau membencinya. Ini membuatku frustasi. Membuatku sakit. Kepalaku sakit. Ada sesuatu yang berdengung di telingaku. Sedangkan di dalam kepalaku, seperti ada potongan ingatan-ingatan yang memaksa masuk ke dalam diriku. Aku tidak bisa menerima mereka dan membuatku makin kesakitan.
“Ada apa, Shin-ah?”
“Aaaaarrrrgghhhhh!!!”
Pada akhirnya, hanya itu yang bisa kulakukan. Berteriak, memekik dan mengerang sakit. Eomma pasti khawatir. Tapi, saat aku berpikir dirinya mengkhawatirkanku, aku merasa ini bukanlah aku. Aku merasa, ada sosok lain dalam diriku yang hidup.
Aku....apakah aku sekarang?
Czech Republic, 2030
“Shin sudah kembali tertidur. Aku membuatnya begitu. Kau pasti terkejut. Mianhaeyo.” Ucap Oh Ro Ra sesaat setelah keluar dari dalam lab dan menemui Ji Young Hoon yang menunggunya disana.
“Aku seharusnya tidak mengijinkan dia melakukan ini. Sekarang aku menjadi tidak percaya diri. Bagaimana jika ini membunuhnya?” Ji Young Hoon nampak yang paling panik dan cemas. Meski tiap satu bulan sekali ia datang untuk sekedar berkunjung dan melihat kondisi Nam Shin.
“Aku yang akan menanggung semuanya. Lagipula...ini juga pilihannya.” Oh Ro Ra menenangkannya. Ji Young Hoon hanya mengangguk lemah dan tak berdaya. Sudah sejauh ini dan tidak adalagi yang bisa ia lakukan. Oh Ro Ra dan Nam Shin sudah melewati lebih dari setengah perjalanan. “Apa kau akan kembali ke Korea hari ini? Shin mungkin akan bangun sebentar lagi. Kau tidak ingin menemuinya?” Tanyanya beralih pada topik lain.
“Aku sudah memesan tiket untuk malam ini. Aku akan langsung menghubunginya setibanya di Korea. Banyak hal yang harus kuurus.” Jawabnya. Benar saja, semenjak menjabat sebagai Presdir di PK Group menggantikan Ketua Nam yang meninggal sepuluh tahun lalu, ia menjadi sangat sibuk. Namun perlu di akui, PK menjadi lebih banyak mendapatkan sorotan akan kesuksesannya menciptakan terobosan terbaru, yaitu Medicar. Yang sudah di proses dan di rancang oleh Nam Shin. Medicar akhirnya terjun ke pasar bebas.
“Geurae. Titipkan salamku untuk So Hee. Saat Shin sudah lebih membaik nanti, kami akan kembali ke Korea.” Ujar Oh Ro Ra menitipkan salamnya pada So Hee, wanita yang di nikahi Young Hoon lima tahun lalu.
“Aku akan menengok Shin sebelum pergi.” Ujarnya meminta izin. Oh Ro Ra mengangguk mempersilahkan. Ji Young Hoon lantas bangkit, memasuki lab. Ia berhenti sejenak di depan pintunya, memandangi Nam Shin yang di baringkan di atas brankar. Itu mengingatkannya pada saat kondisinya yang sedang koma. Tapi kali ini berbeda. Ia berbaring disana bukanlagi sebagai pasien koma, tapi justru sebagai orang terbodoh baginya yang membiarkan dirinya sendiri di jadikan eksperimen percobaan Ibunya. Namun disaat itu, ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk mencegah niatannya. Sampai akhirnya dua belas tahun berlalu sia-sia. Ji Young Hoon berakhir dengan terus merindukannya. Menantikan saat-saat Nam Shin akan membuka mata dan berperilaku normal. Tidak seperti tadi. Hanya sesaat sadar, lalu berteriak kesakitan dan akhirnya berakhir dengan tertidur. Terkadang, Ji Young Hoon kelelahan menunggu. Sementara makin banyak yang harus di urusinya. Pekerjaannya di Perusahaan, dan juga keluarga barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Human Too? (New Version)
خيال (فانتازيا)Nam Shin (Seo Kang Joon), adalah cucu tunggal dari pemilik Perusahaan terbesar di Korea Selatan pada masa itu. Karena kecelakaan yang menimpanya, ia mengalami koma. Demi menutupi kondisi anaknya dan demi menjaga posisi anaknya di Perusahaan dari Seo...