Mate

521 66 0
                                    

Cerita sebelumnya. 

Dan aku berada pada sebuah peperangan besar.  Aku hampir mati jika aku tidak segera bangun.  Tapi.....

Aku melihat mata panah emas itu menembus dada seorang wanita. 

Sekali lagi appa ada disana. 

Jelaskan siapa mereka appa???

Mengapa aku memimpikan mereka???

Appa tau kan arah pembicaraanku???

"Bagaimana kau bisa melihatnya?
Ya apa ini salah satu kelebihanmu sebagai putraku yang selama ini tidak pernah terlihat pada dirimu.  Niel? "

Sang appa malah kembali bertanya.

"Appa,  jawablah pertanyaaanku.  Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan. "

"Baiklah...  Pria yang tengah melihat lukisan itu memang benar adalah appa.

Tapi pria dilukisan itu  bukanlah appa.

Pria itu adalah saudara appa.  Namanya Kang In.  Wanita di sampingnya adalah Heenim.  Sama sama manusia yang menjadi korban keganasan bangsa manusia,  karna menganggap kami sama.

Kami lahir kembar. Tapi darah appa berbeda. Sebagai seorang kakak appa mewarisi darah terkutuk itu dari kakekmu.

Ya kakekmu adalah vampir tunggal yang membaur bersama manusia.  Menikah dengan seorang wanita.  Melahirkan kami. 

Saat kami lahir kami telah membuat ibu kami pergi selamanya dari sisi appa.

Tapi appa tidak menyesali dilahirkan sebagai seorang vampir.

Lalu....

Appa kang menjeda kalimatnya.

Gadis yang kau impikan tengah terbunuh oleh panah bermata emas itu adalah adik appa.  Putri lain dari kakek mu. 

Appa begitu mengasihinya.

Kami mengalami kehancuran masa itu. Perang antara kaum kerajaan dengan kaum pemburu yang mengatasnamakan manusia.  Menyerang kami.

Sekali lagi adik appa menjadi korban.

Kami menjadi pelarian sampai saat inilah kami dapat berkembang.

Apa kau puas dengan jawaban appa? "

"Lalu eoma? "

"Eomamu..  Mati dalam sebuah perjanjian. "

"Perjanjian? "

"Penjanjian dimana kutukan ini akan berakhir setelah persatuan darah dan benih kehidupan.  "

Dalam perjanjian itu tertulis anak pertama yang menjadi pertama adalah kuncinya.

Dan ibumu rela mengorbankan hidupnya untuk perjanjian itu.

"Lalu mengapa appa tidak pernah menceritakan ini padaku?   Ibu mati karna perjanjian itu.  "

"Maafkan appa. "

"Apa hyung semua tau tentang perjanjian ini? "

"Ya mereka tau.  Bahkan sampai saat ini hyung-hyungmu tengah mencari alas perjanjian itu. "

"Lalu siapa anak pertama itu? "

"Seongwoo..  Hyung mu. "

"Apa?? Bangsatttt..... "

"Apa maksudmu niel? "

"Hanya demi hyung ibu dikorbankan untuk perjanjian..  tidakkah appa merasakan bahwa aku sangat menginginkan ibu berada didekatku.  Saat itu bagaimana aku menunggu janji ibu untuk menemaniku makan berasama.

Moon SapphireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang