An: Aku saranin kalian pake mode malam (yg hitam) buat baca. Tapi gak pake juga gak papa sih. Hehe :D
###
Sore hari yang cerah, langit semakin jingga dengan awan-awan yang tidak begitu tebal menghiasi.
Sebagian besar murid menghabiskan sore di ruang perapian, tapi ada juga yang lebih memilih aktifitas di luar Asrama. Tim 48 misalnya.
Tak ada alasan khusus bagi ketiga anak zodiak itu untuk menghabiskan waktu di halaman Asrama sebelum makan malam. Semuanya masih sama, hanya karena Libra.
Libra duduk di pembatas kolam yang telah kering sambil memejamkan mata sedang memikirkan sesuatu. Virgo berdiri di depannya, berusaha membujuk Libra untuk menerima tawaran Silverspear tadi siang. Di sisi lain kolam itu, Leo sibuk bersenang-senang bersama Leon dan beberapa barang lelucon dari Giggle Gag.
"Aku tak mengerti kenapa kau begitu tidak menyukai Silverspear," Virgo bercekak pinggang. Dari nada suaranya, ia terdengar hampir putus asa.
Libra masih mengatupkan bibirnya. Tapi akhirnya ia mengangkat kepala dan membuka matanya yang sedari tadi terpejam.
"Kau mendengarkanku atau tidak?" Virgo mulai gemas.
Libra bangkit berdiri sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. Ia menengadah dan menghembuskan asap dari mulutnya.
"Libra! Kau seorang perokok?! Astaga! Sejak kapan? Kau bahkan belum lulus tingkat Middle, Lib---"
"Kau terbakar, Virgo. Mau permen mint pembeku?" Libra mengeluarkan dua bungkus permen biru itu lagi. Ketika lelaki itu berbicara, Virgo langsung tahu kalau Libra tidak merokok. Asap itu adalah efek yang ditimbulkan dari permen mint dinginnya.
Cukup! Virgo sudah jengkel sekali sekarang!
"Leo! Bisa kau berhenti bermain-main? Aku butuh bantuan dengan orang ini!" Virgo menyentakan kakinya.
"Aku harus apa?" Leo melompat turun dari patung batu seorang pria gagah di tengah kolam kering yang ia panjat. Ia memang suka berbuat aneh.
"Bisa tolong bujuk dia? Katakan padanya kalau kita perlu guru untuk belajar. Sudah bagus ada Guardian hebat yang mau menawarkan jasanya secara cuma-cuma. Dia terlalu banyak mempertimbangkan," Virgo mencemooh diakhir.
"Oh yeah," Leo memunguti botol-botol kecil berisi ramuan yang tergeletak begitu saja di dasar kolam. Sekarang jelas apa yang ia lakukan. Ia meneteskan dan mengubah hidung patung itu menjadi besar menjumbai dan mengilap seperti perak.
"Virgo benar, Libra. Kau terlalu penuh pertimbangan," komentar Leo pada akhirnya.
"Aku libra (timbangan)," timpal Libra logis. Ya memang ada benar juga.
"Silverspear tidak akan membunuhmu, percayalah!" Virgo makin gemas.
"Amuse!" Kurang dari sedetik, Leo sudah berdiri di belakang Libra dan merangkul lelaki jangkung itu. Untungnya tinggi mereka tak begitu jauh. "Kau hanya perlu waspada. Dengan begitu, tidak akan ada yang berani mengambilnya," bisik Leo. Tapi suaranya dapat mencapai pendengaran Virgo.
"Apa?" Virgo mengerutkan kening. "Siapa yang ingin mengambil apa?"
"Bukan apa-apa," jawab Libra cepat. "Ini untukmu. Mukamu merah sekali." Libra menyodorkan dua bungkus permen yang sedari tadi masih ia genggam.
Virgo masih mematung tak paham. Tanpa sadar juga, ia menerima permen-permen itu.
"Tunggu aku!" Virgo lagi-lagi harus mengejar kedua orang yang suka meninggalkan seenaknya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Magastical (Versi Lama)
FantasyVersi revisi sedang tahap pengerjaan. Sambil menunggu, nikmati saja dulu versi sekarang. Terimakasih ### Menjadi anggota Magastic Guardian adalah mimpi hampir setiap murid di Magacia Axiple, berikut Virgo. Tapi Virgo juga tak berpendapat bahwa semu...