Pagi-pagi ketika baru sampai di kelas, para murid sudah mendapat segulung perkamen kuning di atas bangkunya masing-masing.
Perkamen itu berisi tentang pengumuman bahwa pemilihan Magastic Guardian akan segera di mulai minggu depan. Para siswa yang ingin mendaftar bisa menulis namanya di atas perkamen yang tersisa lalu membakarnya pada tungku api di asrama masing-masing.
Sudah dapat dipastikan banyak sekali siswa yang akan mendaftar. Hampir seluruh siswa di Magacia Axiple menginginkan posisi sebagai anggota Magastic Guardian.
Magastic Guardian adalah organisasi tertinggi di Axiple. Para anggotanya punya wewenang setingkat dibawah guru.
Magastic Guardian mendapatkan pelajaran dan pelatihan secara khusus dalam pertemuan-pertemuan mereka, sehingga mereka tidak diwajibkan mengikuti kelas. Mereka bertugas berpatroli menjaga keamanan sekolah dan asrama. Disamping itu, para Guardian juga bertugas menggantikan guru yang tidak bisa masuk kelas.
Cukup berat tugas mereka. Tapi bayaran yang setimpal juga mereka dapatkan di masa depan. Mereka bisa masuk angkatan bersenjata Magacia Guardian melalui jalur khusus setelah lulus sekolah.
Meski begitu, menjadi anggota Magastic Guardian bukan hal yang mudah. Serangkaian ujian yang sulit harus dilalui sebelum akhirnya bisa resmi masuk menjadi Anggota. Pemilihannya pun hanya diadakan lima tahun sekali yang diakhiri oleh pertandingan besar yang akan disaksikan seluruh sekolah.
Virgo juga sama seperti kebanyakan siswa. Dia ingin sekali menjadi anggota Magastic Guardian. Tapi ia juga menyadari kemampuannya yang bahkan tak bisa mengatasi satu boneka kayu.
Pelajaran pertama hari ini adalah kelas Potion lagi dengan Madam Herba.
Virgo ingat betul bagaimana Madam Herba mencurigainya kemarin karena tidak membuat Reffle Potion. Untunglah Rain yang pandai bicara membantunya dan akhirnya Virgo berhasil mendapat nilai B-.
"Kapan Kau akan mengembalikan ini?" tanya Libra. Ia menyentuh buku tebal tentang bela diri kemarin yang tergeletak diatas meja Virgo.
"Oh, aku lupa. Terimakasih sudah mengingatkan," Virgo tersenyum kecut. Virgo sama sekali tidak senang diingatkan seperti itu. Sebenarnya, ia masih ingin mempelajari dan mempraktekannya. Tapi saran Libra untuk mengembalikan buku ini juga tidak buruk. Virgo sudah terlalu lama meminjam bukunya.
"Aku akan ikut," Libra mengejar Virgo yang sudah hampir keluar kelas hendak menuju Library. Ia bersikeras ingin membawakan buku itu.
"Bisa tidak sehari saja Kau tidak membuntutiku?" Virgo jengkel.
"Memangnya kenapa?" tanya Libra yang sepertinya sama sekali tidak bisa membaca kerisihan Virgo.
"Memangnya Kau tidak punya teman untuk mengobrol?"
"Tidak ada," jawab Libra datar. Libra tidak suka kalau ada yang melarangnya seperti itu.
"Kalau begitu, belajarlah bersosialisasi. Percayalah, teman-temanmu tidak akan menggigit kalau Kau bicara sedikit lebih banyak," saran Virgo. Virgo sudah bosan diikuti terus oleh Libra setiap pagi.
"Kau tidak paham." Libra membenarkan posisi buku di tangannya, "mereka akan membuatku gila kalau aku bicara pada mereka."
"Mereka siapa?"
"Para siswi," Libra memperjelas.
Virgo bersusah payah menahan tawanya. Menurutnya lucu saja mendengar Libra bicara seperti itu.
"Maksudku siswanya, bukan siswi," kata Virgo lagi.
"Tidak ada yang mau bicara padaku," ujar Libra. Virgo jadi kasihan juga pada Libra. Tapi Virgo pikir, salahnya juga menjadi menyebalkan, dan salahnya sendiri menjadi populer.

KAMU SEDANG MEMBACA
Magastical (Versi Lama)
FantasyVersi revisi sedang tahap pengerjaan. Sambil menunggu, nikmati saja dulu versi sekarang. Terimakasih ### Menjadi anggota Magastic Guardian adalah mimpi hampir setiap murid di Magacia Axiple, berikut Virgo. Tapi Virgo juga tak berpendapat bahwa semu...