Nightmare

73 4 0
                                    

Judul : Nightmare
Akun wp :  COLDGAME
Akun   Ig : cold.game77

27 Okt 2018

"Cepat tidur, atau hantu yang bersembunyi dibawah ranjang akan datang memakanmu." Kata Ibuku menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhku sampai leher.

Aku mengangguk patuh. Dan dalam kegelapan kamarku, mataku bisa melihat sebuah senyuman puas dari bibirnya yang merah menyala.

"Mama akan pergi bekerja sekarang." Pamitnya sembari menepuk tubuhku lembut. Lalu berjalan menjauh, keluar dari kamarku.

Tak! Tak! Tak! Tak!....
Suara hak sepatunya yang runcing beradu dengan kerasnya lantai memecah keheningan malam, semakin pudar, lalu menghilang. Menandakan bahwa kini hanya ada aku seorang diri.

Aku mencengkeram selimutku erat, berusaha memejamkan mataku. Namun, gagal. Suara serangga malam itu benar-benar membuatku terganggu. Kata-kata Ibuku terus tergiang di telinga ku. Membuat imajinasi ku menjadi liar, suara serangga itu berubah menjadi rintihan seseorang diluar sana.

Tubuhku menggigil, aku mulai merasakan keringat dingin menetes di pelipisku. Dan saat aku bergerak berniat untuk meringkuk, ranjangku berderak, berdecit seperti ingin menelanku. Ingin ku berteriak, tapi bagaimana jika makhluk di bawah ranjangku tahu kalau aku belum tidur ? Mereka akan memakanku!

Entah berapa lamanya aku bergelut dengan rasa takutku. Hingga akhirnya mataku mau terpejam dalam kegelisahan. Lalu, aku merasakan sesuatu menyentak selimut yang melingkupi tubuhku. Membuatku tergagap, terbangun dari tidurku. Aku mengerjapkan mataku, menemukan Mamaku berdiri disampingku, membuatku bernapas lega.

Namun..

"AISSH! AKU BENCI INI! SANGAT BENCI!" Teriaknya marah, matanya nyalang menatapku. Aku langsung menyadari sesuatu, aku membuat suatu kesalahan, kesalahan yang membuat Mamaku marah, tapi apa?

Belum sempat aku berpikir, dia menarik tubuhku turun dari ranjang. Menyeretku menuju kamar mandi. Dan saat aku melihat celaku basah, aku menyadari kesalahan ku. Kesalahan fatal yang paling tidak sukai oleh Mamaku.

"Ampun, Ma.. Ampun.." pintaku  saat dia menghempaskanku kedalam bathup, mulai mengapai shower dan menyalakan airnya. Ini adalah musim dingin, dan Mamaku selalu pulang dari kerja jam tiga dini hari.

"KENAPA KAU TIDAK PERNAH MENDENGARKAN MAMA!?" Bentaknya lagi. Dan mulai mengarahkan selang shower ketubuhku, menghujani ku dengan air dingin yang menusuk kulit.

"Ampun, Ma... Ampun.." rintihku lagi, berusaha memohon belas kasiannya, tapi tidak berhasil, Mamaku terus menguyurku tanpa memperdulikan seberapa keras aku memohon.

Takk!

Suara selang shower dilempar ke lantai. Tubuhku menggigil, gigiku berderik seperti akan rontok. Ibuku menarik ku bangun. Tapi kakiku terlalu lemas untuk menyangga tubuhku. Membuat aku kembali ambruk kedalam bath up.

"Apa yang kau lakukan ?" Desisnya marah. "Apa kau menangis?"

Aku menggelengkan kepalaku cepat.

"Kau tidak menagis?" Tanyanya lagi, kali ini meraih rahangku, menariknya keatas hingga mata kami bertemu. Dia menatapku tajam, membuatku tidak berkedip, jika aku berkedip, maka air mata yang sudah aku bendung di pelupuk mataku pasti akan turun ke pipiku. Dan itu akan menjadi masalah baru untukku."Jika kau menangis, kau mati."

Dan aku merasakan cairan hangat itu mengalir dari sudut mataku. Dan didetik berikutnya, jemarinya sudah berada di rambutku, menghempaskan kepalaku ke beton yang mengelilingi bathup.

"Ben.. wake up.."

Suara itu berbisik lembut ditelinga ku. Menarik diriku dari dunia kelam mimpi buruk. Aku mengerjapkan mataku perlahan. Menemukan sosok wanita tengah menatapku dengan mata penuh kekhawatiran.

Kumpulan Cerpen MemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang