Keyra berjalan lemas di koridor menuju Kelasnya jam istirahat pun sudah berakhir, selama istirahat ia menghabiskan waktu membantu di perpus sekalian mengembalikan buku-buku yang di pinjam bu Misla untuk alternatif belajar siswa siswinya, sambil memakan lolipop ditangannya Keyra melewati lorong serta koridor yang masih banyak siswanya menghabiskan waktu diluar, beberapa hari ini hari yang sangat panjang dan melelahkan sampai sampai cewek itu rasanya tak ingin pergi sekolah karena masalah yang dia hadapi setiap harinya akhir akhir ini. Dan itu di sebabkan oleh dirinya sendiri, ia sudah tahu akan seperti ini kenapa ia tetap saja melakukannya misalkan saja ia tetap diam, seperti dulu ia tidak akan mendengar bisikan bisikan yang membuat kupingnya panas.
"Eh itu Keyra? Bukannya dia yang nembak Arga?"
"Apa ? Keyra? mana?"
"Itu Keyra"
"oh itu namanya Keyra, Biasa aja."
"Aku dengar dia nembak Arga."
"Gak punya malu kali ya,haha..."
"Berani banget nembak Arga, cihh"
"Arga milik kita"
"Muka gak cantik gitu!"
"bener. apaan tuh muka pake diimut imutin segala."
"kulit putih pake beklin gitu apa yang bisa dibanggain."
Seperti itulah mereka bukan lagi hanya berbisik mereka bahkan berbicara secara terang terangan didepannya.
Keyra memanyunkan bibirnya dan memilih berjalan cepat menghentakkan kakinya kesal untuk menghindari berbagai macam omongan mereka.
Saat memasuki kelas, Bu Hesty sudah berdiri di depan kelas. Sejenak Keyra menjadi pusat perhatian dan normal kembali saat bu Hesty menegurnya dan mempersilahkan Keyra duduk.
Keyra berjalan melewati teman temannya menuju tempat duduknya di kursi paling ujung.
Selaku guru dan tim tata tertib di kelas XII Bahasa. Bu Hesty tak henti hentinya mengingatkan kembali peraturan peraturan yang harus murid muridnya tidak boleh langgar, membuat seisi kelas mendengus jengah.
Ini lagi, pikir Keyra bosan. Dia melirik kearah Chayra sahabatnya ia ingin curhat semua masalahnya tapi keadaan yang sedang tidak memungkinkan seperti ini munkin nanti saat pulang sekolah. Keyra menghela nafas, menggeleng kepala pelan temannya yang satu ini dasar tidak ada takutnya di jam Bu Hesty seperti ini bisa busanya ia tidur dan terlelap kealam mimpi, kalau saja Keyra tidak mengantuk dan tidak ada guru didepan sudah dapat di pastikan ia akan tertawa kencang mungkin sampai terbahak bahak. bagaimana tidak! posisi Chayra tidur saat ini sangatlah lucu dia tertidur sambil duduk dengan sebelah tangannya menopang kepala dengan mulut terbuka.
Keyra menumpukan dagunya dengan tangannya menghembuskan nafas pelan kemudian ikut membenamkan wajahnya di atas meja dengan kedua tangan yang dilipat sebagai bantal. Tidur mungkin solusi yang tepat untuk saat ini, daripada memikirkan hal macam macam.
Baru beberapa menit ia menenggelamkan kepalanya sudah ada penghapus yang mendarat dikepalanya.. dan cewek itu tau siapakah yang melempar penghapus papan tulis tersebut, jelas saja bu Hesty.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
Teen FictionArga Narendra selalu berharap ketika Ia sampai pada hitungan ketiga, cewek yang selalu mengganggu nya akan menghilang dari hadapan nya, tapi nyatanya itu hanyalah hal percuma. Seberapa banyak umpatan yang dia lontarkan tak akan pernah mempan untuk c...