▪CHAPTER 14▪

896 28 4
                                    

Seluruh pusat perhatian para murid perempuan hanya tertuju pada keenam cowok itu yang sedang bercanda gurau diparkiran. Setiap perempuan yang melewati kawanan itu pasti tak luput mempehatikan mereka, seperti tontonan biasa mereka seperti tidak terganggu sama sekali.

Tak jauh dari parkiran Arga terusmemperhatikan Keyra sedang tersenyum, lalu keluar pagar menggunakan skateboard.

Begitu memasuki apartemennya Arga langsung melempar tasnya di sofa, para sahabatnya yang setia mengekor di belakangnya pun langsung keruang tamu mengambil posisi di depan televisi ada lagi yang langsung kedapur menyerbu isi kulkas Arga.

Daniel dan Raka duduk lesehan di depan Televisi bersandar di sofa sekalian bermain Play station, sedangkan Darrel sudah duduk di sofa yang menghadap Televisi juga secepat kilat menyerbu cemilan yang ia hafal sekali letaknya, dan Alvaro Arial segera menyerbu isi kulkas Arga di dapur.

Arga berjalan menuju dapur sekedar membasahi tenggorokannya. Tak jauh dari tempatnya sudah ada dua orang yang mengobrak abrik isi kulkasnya mengambil semua makanan di dalamnya, Mengabaikan Alvaro dan Arial, Arga menuju kamarnya mengganti pakaian memakai kaos oblog dengan celana pendek sebatas lutut sepadan dengan kaosnya warna hitam yang begitu kontras dengan warna kulitnya.

Arga duduk di samping Darrel merebut toples makanan dipangkuan cowok itu,

"Makan mulu lo!"

"Makan itu kebutuhan"

"Iya itu juga gue tahu. Tapi lo gak berenti barenti makan cemilan gue abis mulu lo makan."

"Biarin lo kan kaya gue abisin cemilan lo segudang juga lo gak bakalan bangkrut monyet"ucap Darrel kembali merebut cemilan yang di pangkuan Arga.

"GOBLOK. GUE KALAH !!"teriak Daniel dengan nyaring. Darrel yang duduk diatasnya saja menggosok gosok telingnya gara gara teriakan Daniel yang seperti tepat di telinganya, saking nyaringnya.

"Dasar toak. Kuping gue sakit bego."ucap Darrel.

Daniel nyengir kuda."Sori brother. "

"Yaiyalah kalah. gue dilawan." Ujar Raka membanggakan diri.

"Iya Tuan jenius, heran deh gue lo emang lo kasih makan apa sih otak lu. Baru juga megang Stik udah ngalalahin gue aja."kata Daniel dengan tampang yang sudah sangat kusut.

"Anak TK juga bisa ngalahin lo kalo yang dimainin salon salonan gini doang,"Raka tertawa pelan.

"Enak aja lo bilang salon salonan."

"Ribut aja terus. gue tendang lo pada mau hah"ujar Arga.

"Muka lo udah gak papa Ar? Tangan lo juga."tanya Alvaro berjalan kearah ruang tamu yang baru saja dari dapur bersama Arial membawa beberapa makanan.

"Hmm, udah mendingan."

"Bagus deh."

"Apaan tuh Gak jentel banget mainya keroyokan" kata Daniel yang langsung mencomot cemilan yang sedang dimakan Darrel.

"Sok bahasa inggris lo. Gentle kali, Ngomong aja blepotan."sarkas Raka Yang sekarang ini focus pada ponselnya tanpa memangalihkan pehatianya.

"Et dah Mulut lo asem bener Ka. lo Belum pernah ngerasain kelempar sofa hah? Sini gue lemparin ke lo biar ngerasain." dari nada yang diucapkan Daniel. Raka tau sekarang cowok itu sedang marah. Tapi Cowok itu memilih mengabaikan saja dan terkekeh pelan.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang